EDITORNEWS.ID - Anggota girl grup FIFTY FIFTY secara langsung meminta agensi mereka, Attrakt, untuk "berhenti menjebak kami tanpa bukti."
Pada tanggal 12 Oktober, FIFTY FIFTY melalui platform SNS mereka sendiri dan menyatakan, "Agensi, tolong berhenti menjebak kami tanpa dasar apa pun.
Apakah Anda melihat girl grup kami sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah utang Anda?" Mereka melanjutkan kritiknya terhadap CEO Attrakt, Jeon Hong jun. Para member sebelumnya telah merilis surat tulisan tangan melalui akun ini pada Agustus lalu.
Para anggota menyatakan terhadap CEO Jeon Hong jun, "Dia mencoba menyesuaikan utang pembayaran di muka kepada perusahaan outsourcing seolah-olah FIFTY FIFTY telah menerima investasi sebesar 5 miliar won."
Baca Juga: WOW! Kecantikan Song Hye-kyo Yang Menakjubkan: Semakin Menawan Jika Dilihat Dari Dekat
Mereka menunjukkan, "Utang pembayaran di muka ini bukan milik Attrakt, melainkan milik perusahaan lain."
Mereka melanjutkan, "Attrakt masih menghindari permintaan klarifikasi kami dan memfitnah para anggota dengan pembingkaian yang tidak berdasar."
Mereka juga memperingatkan, "Berhentilah menghina kami dengan sikap marah yang tidak berdasar ini. Kami akan mengungkapkan semuanya dengan percaya diri."
Selanjutnya, mereka menambahkan kepada CEO Jeon Hong jun, "Tolong ungkapkan segala sesuatu tentang FIFTY FIFTY dengan jujur sekarang." Mereka menekankan, "Kami akan mengungkapkan segala sesuatu tentang aktivitas kami di bawah pengawasan dan pengendalian yang merusak kesehatan kami.
Baca Juga: YG Siapa? Sandara Park Ungkap Alasan Sebenarnya Mengapa Dia 'Lebih Baik' di SM Entertainment
Kami juga akan mengungkapkan sifat sebenarnya dari cerita Anda dan mengapa kami tidak punya pilihan selain meninggalkan agensi dan mengapa kami tidak bisa kembali."
Pada bulan Juni, FIFTY FIFTY memberi tahu Attrakt tentang penghentian kontrak mereka dan, melalui perwakilan hukum mereka, mengajukan perintah untuk menangguhkan kontrak eksklusif, dengan alasan penyelesaian Attrakt yang tidak jelas dan kurangnya dukungan.
Namun, pada tanggal 28 Agustus, Divisi Sipil ke-50 dari Pengadilan Distrik Pusat Seoul menolak permohonan perintah FIFTY FIFTY, dengan menyatakan, "Sulit untuk menyimpulkan bahwa ada pelanggaran kewajiban untuk memberikan data penyelesaian, dan sulit untuk melihat bahwa terdapat cukup bukti pelanggaran kewajiban menjaga kesehatan.
Mengakhiri bisnis dengan Diverse bukanlah pelanggaran kontrak eksklusif."
FIFTY FIFTY telah mengajukan banding atas keputusan pengadilan, menandakan putaran kedua. Namun, suasananya tidak mendukung FIFTY FIFTY.
Tidak pasti apakah serangan balik FIFTY FIFTY akan membatalkan pemecatan tersebut. Dengan meningkatnya kritik publik dan evaluasi negatif dari industri, prospek kembalinya tim menjadi semakin suram.***