ARMY Paksa The Project Minta Maaf Secara Resmi Kepada BTS Karena Buat Lelucon Soal Covid-19

6 April 2022, 21:09 WIB
Potret BTS /

EDITORNEWS.ID - ARMY atau para penggemar BTS murka karena idola nya dijadikan lelucon oleh sebuah acara di Australia.

Sebuah Acara yang berasal dari Australia tersebut bernama "The Project".

Melansir dari Daily Mail, pada Senin, 4 April 2022, The Project menampilkan cuplikan yang merangkum acara Grammy Awards 2022, yang mencakup lelucon tentang kedekatan BTS dengan Covid-19.

Menurut sumber yang beredar, disebutkan bahwa sulih suara dan grafik di layar menunjukkan salah satu anggota BTS yang masih tertular ketika dia menghadiri upacara tersebut pada Minggu, 3 April 2022, di Las Vegas, tapi hal tersebut tidak terjadi.

Baca Juga: Produser Hip Hop asal Amerika Serikat, Mike Dean Serang BTS di Twitter, Apa Sebabnya ?

Dalam video klip yang menampilkan BTS, salah satu member BTS yaitu Kim 'V' Tae-hyung, telah diedit dengan kikuk agar terlihat seperti sedang batuk Covid.

Padahal faktanya, ia hanya menari untuk penampilan Justin Bieber yang lagunya berjudul "Peaches".

Hal tersebut mendapat reaksi keras dari penggemar K-pop di media sosial, yang menuduh acara panel Australia secara tidak adil menargetkan BTS ketika banyak artis populer yang terkonfirmasi positif covid-19 dan dengan cepat pulih dari virus tersebut.

Baca Juga: So Sweet! Sifat Suga yang Selama Ini Dikira Cuek, Ternyata saat Merawat Jin BTS Menuai Pujian

"Fakta itu adalah hal yang Anda pilih untuk fokus dan pengeditan yang menyesatkan. Tae bahkan bukan salah satu anggota yang baru saja pulih dari [Covid] dan dia bahkan tidak batuk di sini,' cuit seorang penggemar.

'"Lelucon" yang tidak pantas yang membuatku merasa tidak nyaman. Tolong lakukan yang lebih baik," tambah yang lain.

Komentar pedas netizen yang begitu dahsyat kepada akun Twitter resmi "The Project", membuat pihaknya terpaksa menghapus video tersebut.

Baca Juga: Teror Telepon dari Sasaeng Saat Siaran Live Membuat Jungkook BTS Merinding, ARMY Marah

Pihak The Project rupanya tidak kuat dengan amarah dan tekanan yang disebabkan oleh para ARMY dari seluruh dunia.

Namun beberapa netizen menyebutkan bahwa penghapusan video tersebut dianggap tidak cukup dan "The Project" dipaksa untuk memberikan permintaan maaf dengan resmi.

"Apakah menurut Anda menghapus tweet akan cukup? Berikan permintaan maaf resmi. Sekarang," tulis seorang warganet.***

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler