Network
EDITORNEWS.ID - Perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini bersamaan dengan dilaksanakannya salat tarawih hari pertama Ramadan 1444 H/ 2023 M.
Berkaitan dengan hal ini, sepertinya umas muslim yang ada di Bali ahrus mengalah, lantaran Desa Adat Kuta mengimbau warga khususnya umat muslim untuk melaksanakan salat tarawih di rumah.
"Nggak boleh (salat tarawih di masjid), jalan kaki pun kami tidak izinkan, yang boleh itu radius 100 meter dari masjid, kami sudah lakukan pendekatan untuk salat di rumah masing-masing," kata Ketua LPM Kuta Made Adnyana, Senin (20/3).
Namun ia menjelaskan, berdasarkan kesepakatan dengan beberapa elemen, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali, dicantumkan beberapa kesepakatan mengenai salat tarawih.
Baca Juga: Tidak Semua Orang Tahu, Inilah Daftar Tempat Rekomendasi Sate Terbaik yang Ada di Bandung
"Atau melaksanakan salat tarawih di masjid atau musala terdekat dengan berjalan kaki, tidak bergerombol, tidak menggunakan sound system dan menggunakan lampu penerangan yang terbatas,”isi kesepakatan tersebut.
Dikatakan alasan kesepakatan tersebut yakni karena pada saat Nyepi tidak boleh ada warga yang keluar rumah. Desa Adat Kuta berupaya meminimalisasi agar tidak banyak warga yang keluar, begitu pula jumlah pecalang yang berjaga.
Menanggapi hal ini, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tabanan, Bali, sepakat atas keputusan tersebut.
“Kami Lembaga LDII sepakat Nyepi sebagai hari suci umat Hindu harus berjalan aman, nyaman dan damai. Hal ini dilakukan sebagai bentuk toleransi dan menjaga keharmonisan dengan umat Hindu,”kata Ketua Pimpinan Cabang LDII Kecamatan Tabanan, Imam Hambali.***
