Ada Kabar Baik Dari Sri Mulyani Terkait Perekonomian Indonesia, Silahkan Cek Disini

- 28 Maret 2022, 23:45 WIB
Potret Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI dalam akun instagram
Potret Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI dalam akun instagram /Lamtiur Indah Sari/

EDITORNEWS.ID - Menteri Keuangan, Sri Mulyani memiliki kabar baik dan kabar gembira mengenai perekonomian Indonesia.

Merangkum dari beberapa sumber, kabar baik yang akan disampaikan Sri Mulyani merupakan terobosan besar untuk memulihkan ekonomi yang selama hampir dua tahun terkena dampak pandemi covid-19.

Berikut adalah beberapa hal baik yang disampaikan oleh Sri Mulyani :

Baca Juga: Segera Lapor SPT Tahunan, Ini Cara Baca Bukti Potong Pajak dari Perusahaan

1. Pendapatan negara per Februari 2022 naik 37,7 persen (yoy) dari Rp 219,6 triliun pada Februari tahun lalu menjadi Rp 302,4 triliun.

Realisasi pendapatan negara tersebut meliputi penerimaan perpajakan Rp 256,2 triliun yang meningkat 40,9 persen dari Rp 181,8 triliun pada Februari 2021 serta PNBP Rp 46,2 triliun.

Baca Juga: Penghasilan Tembus di Atas 5M, Sri Mulyani Menaikkan Tarif PPh Chairul Tanjung Menjadi 35 Persen

Penerimaan perpajakan tersebut terdiri dari penerimaan pajak Rp 199,4 triliun yang naik 36,5 persen dari periode sama tahun lalu, yakni Rp 146,1 triliun.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN pada Februari 2022 kembali mengalami surplus sebesar Rp 19,7 triliun atau 0,11 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Meski begitu, surplus belum menggambarkan keseluruhan cerita 2022 karena perjalanan masih cukup panjang.

Baca Juga: Daftar Crazy Rich Indonesia yang Suka Pamer Harta, Siap - siap Pajak nya di Kejar Sri Mulyani

3. APBN akan menjadi instrumen penyerap utama risiko dari tiap gejolak.

Konflik antara dua negara, yakni Rusia dan Ukraina berdampak secara tidak langsung terhadap kenaikan harga komoditas dunia, terutama harga komoditas pangan dan energi, dan juga berdampak terhadap harga komoditas yang menyebabkan terjadinya inflasi di negara maju terutama di Eropa dan Amerika Serikat.

Akibatnya, kenaikkan harga yang tinggi menyebabkan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau "The Fed'' meningkatkan suku bunga acuan.

Baca Juga: Utang Produktif VS Utang Konsumtif. Pahami Perbedaan nya

4. Realisasi belanja negara per Februari 2022 masih tetap terjaga dengan baik, yaitu sebesar Rp282,7 triliun atau 10,4 persen dari pagu APBN 2022 sebesar Rp 2.714,2 triliun.

Dengan kata lain, APBN memiliki kinerja yang baik sampai bulan Februari 2022.

5. Sebanyak 29.260 wajib pajak atau WP mengikuti Program Pengungkapan Sukarela atau PPS sampai 28 Maret 2022.

Peserta PPS Orang Pribadi (OP) mayoritas berasal dari WP OP dengan harta Rp10 miliar ke bawah dengan rincian harta di bawah Rp 10 juta sebanyak 3,72 persen dan WP dengan harta Rp 10 juta sampai Rp 100 juta sebanyak 1,82 persen.

Baca Juga: Atur Keuangan dengan Cara Ini Ketika Bulan Ramadhan, Dijamin Pengeluaran Tidak Bocor

Program Pengungkapan Sukarela atau PPS masih akan berlanjut hingga bulan Juni 2022.

Merangkum dari beberapa sumber, jumlah Wajib Pajak sebanyak 29.260 terdapat harta yang dideklarasikan sebesar Rp 44,61 triliun yang meliputi deklarasi dalam negeri dan repatriasi Rp38,85 triliun, deklarasi luar negeri Rp2,95 triliun serta yang diinvestasikan Rp2,82 triliun.

Baca Juga: Aktor Deng Lun Lakukan Penggelapan Pajak, Jumlah Denda nya Fantastis! Rp238 Milyar

Dari jumlah tersebut, pajak dari PPS yang telah terkumpul dikabarkan mencapai sebesar Rp4,55 triliun.

Tentunya masyarakat berharap agar kabar baik tersebut dapat terjadi secara terus - menerus dan perekonomian Indonesia semakin maju.***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah