Toshiba Delisting setelah Berlayar 74 Tahun, Temui Pemilik Baru

- 20 Desember 2023, 18:28 WIB
Toshiba.
Toshiba. //Unsplash

EDITORNEWS.ID -  Toshiba dihapus dari daftar bursa Tokyo pada hari Rabu, 20 Desember 2023, yang telah berkiprah selama 74 tahun lamanya, setelah satu dekade sebelumnya terjadi pergolakan masalah dan skandal yang menimpanya, yang lantas menyebabkan perkembangan masa depan yang tidak pasti.

Perusahaan raksasa ini diambil oleh para investor yang dipimpin oleh perusahaan ekuitas swasta Japan Industrial Partners (JIP) yang juga mencakup banyak perusahaan lainnya, seperti perusahaan jasa keuangan Orix, Utilitas Chubu Electric Power, dan pembuat chip Rohm. 

Setelah pertarungan yang cukup panjang antara penguasa domestik dengan aktivis luar negeri yang melumpuhkan pembuat baterai, chip, peralatan nuklir dan pertahanan akhirnya menemui titik terang, ketika Toshiba telah berhasil jatuh ke tangan penguasa domestik dengan nilai sebesar 14 miliar dolar AS. 

Toshiba "sekarang akan mengambil langkah besar menuju masa depan baru dengan pemegang saham baru," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa mereka akan menghargai pemahaman dan dukungan berkelanjutan dari para pemangku kepentingannya. 

Baca Juga: Fitur Baru Google: Batasi Cookie Pihak Ketiga yang Bisa Mengindentifikasi Konsumen

Saham telah berakhir pada hari selasa kemarin serentak dengan perdagangan terakhir Toshiba yang bernilai 4.590 yen, turun 0,1 persen dari hari sebelumnya.

Meskipun belum jelas terlihat bentuk apa yang akan diambil oleh perusahaan raksasa ini setelah dibawahi pemimpin barunya, Chief Executive Taro Shimada, yang tetap dalam perannya setelah pembelian, diperkirakan akan fokus pada layanan digital margin tinggi.

Dukungan yang diberikan JIP kepada Toshiba, menangguhkan rencana sebelumnya yang akan bekerja sama dengan dana dari bantuan negara. Beberapa pendapat dari orang di dalam industri mengatakan bahwa, memisahkan Toshiba merupakan pilihan yang lebih baik.

"Kesulitan Toshiba pada akhirnya disebabkan oleh kombinasi keputusan strategis yang buruk dan nasib buruk," kata Damian Thong, kepala penelitian Jepang di Macquarie Capital Securities.

Baca Juga: ‘Dream Star’ Game Rilisan Baru Tencent, Ancaman bagi Egg Party?

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x