Gambaran klinis termasuk usia, jenis kelamin, tekanan intraokular, ketebalan kornea, ketebalan lapisan saraf retina, tekanan darah dan berat badan (BMI).
Ketiga algoritma yang disiapkan bekerja dengan baik dan secara konsisten memprediksi perkembangan glaukoma, dengan tingkat akurasi 91 hingga 99 persen.
Peneliti juga mengakui bahwa temuannya memiliki keterbatasan, hasil pengembangan AI berdasar pada informasi dan sampel yang terlalu sedikit, dan hanya mereka yang memiliki tekanan intraokular normal yang belum diberi pengobatan glaukoma selama pemantauan yang dijadikan sampel.***