Pakar Sebut PSI Masih Berpeluang Lolos Masuk Parlemen, Ini Alasannya

- 26 Februari 2024, 09:57 WIB
PSI yakin akan menyabet kursi DPR RI di Senayan, ternyata ini alasan kuatnya
PSI yakin akan menyabet kursi DPR RI di Senayan, ternyata ini alasan kuatnya /kaesangp/Instagram

EDITORNEWS.ID - Meskipun Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menurut Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) baru meraih 2,54 persen suara.

Namun, PSI masih berpeluang meraih 4 persen suara dan menembus ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.

Peluang PSI untuk menembus ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen masih terbuka lebar, dikatakan Direktur Eksekutif Data Riset Analitika Nana Kardina.

"Survei Data Riset Analitika pada 2-3 minggu menjelang pencoblosan mencatat elektabilitas PSI berada di atas ambang batas (parliamentary threshold) 4 persen," dikutip dari Antara.

Baca Juga: Di Pilgub DKI, Ahmad Sharoni Menantang Ridwan Kamil Sekalipun Kaesang Gue Kagak Takut

Nana mengatakan, hasil quick count dari sejumlah lembaga survei, menempatkan PSI pada kisaran 2,62-2,90 persen, atau mendekati 3 persen. Kemudian, dengan memperhitungkan margin of error di atas 1 persen, PSI masih memiliki peluang untuk meraih suara total 4 persen.

Hal yang sama juga disampaikan Peneliti Economics & Political Insight (EPI) Center Mursalin menjelaskan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih berjalan dan masih ada peluang PSI mendapatkan tambahan suara.

Sebelumnya, survei yang dilakukan EPI Center pada 9 hingga 15 Januari 2024 atau sebulan sebelum pencoblosan memprediksi elektabilitas PSI mencapai 4,2 persen, dengan margin of error sekitar 2,89 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Seperti halnya survei sebelum pencoblosan, hasil quick count sesaat setelah pencoblosan pun memiliki margin of error, dengan kisaran paling tidak sebesar 1 persen," jelas Mursalin.

Baca Juga: Beda Pandangan soal Hak Angket Yusril Ihza Mahendra dan Adian Napitupulu

Bahkan di sejumlah daerah juga masih berlangsung pemilu ulang (PSU), karena berbagai hal, menengarai adanya surat suara yang rusak atau tidak sah mencapai 10 persen pada Pemilu Legislatif 2024, melonjak dari sebelumnya rata-rata 3-4 persen.

"Jika kita melihat data Sirekap KPU per 23 Februari 2024, data perolehan suara yang masuk dari seluruh TPS di Indonesia baru mencapai 62,09 persen, sehingga masih ada kemungkinan suara dari kantung-kantung pemilih PSI yang belum terhimpun," ucapnya.

Nana melanjutkan, jika dilihat dari dapil-dapil di mana PSI memperoleh suara yang cukup signifikan, perolehan suara organisasi politik itu memang lebih banyak diperoleh dari mencoblos partai dibanding suara caleg.

Menurutnya, harus diakui bahwa PSI masih belum memiliki tokoh-tokoh yang populer sebagai vote getter, berbeda dari partai-partai besar yang sudah mapan di Senayan.

"Beberapa nama yang cukup akrab dikenal publik seperti mantan ketua umum Grace Natalie dan Giring Ganesha, atau selebritis Helmi Yahya, yang relatif bisa mendulang suara melampaui suara partai," katanya.***

 

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah