Ternyata Sumber Uang untuk Program Makan Siang Gratis, Prabowo Akan Pangkas Subsidi BBM

- 16 Februari 2024, 21:57 WIB
Prabowo Subianto mengaduk masakan saat acara Makan Besar bersama masyarakat di Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara
Prabowo Subianto mengaduk masakan saat acara Makan Besar bersama masyarakat di Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara /Dok. Fanpage/Prabowo Subianto/

EDITORNEWS.ID - Pernyataan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN)  Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno menjelaskan pemerintahan Prabowo akan memangkas subsidi energi dan mengalihkannya untuk program makan siang gratis.

Sumber dana untuk program makan siang gratis yang menjadi andalan mereka dan janji kampanyenya dengan menggunakan pengalihan dana subsidi BBM.

Selain itu Eddy Soeparno mengatakan pemerintahan Prabowo dapat menyesuaikan dana subsidi BBM selama dua hingga tiga bulan ke depan, setelah menjabat pada Oktober mendatang.

Ia juga mengatakan alasan mendasar kenapa pilihan itu diambil; 80 persen dari dana subsidi BBM yang mencapai Rp350 triliun, tidak tepat sasaran.

Baca Juga: Warga Diminta Bersabar Program Susu dan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Baru Terwujud di 2029

"Kami juga akan menemukannya (biaya program Prabowo) dengan mengurangi subsidi, subsidi yang tidak perlu," kata Eddy dalam wawancara di Bloomberg Television, Kamis (15/2).

"Saat ini kita sedang melihat subsidi energi sebesar Rp350 triliun di mana 80 persen ditargetkan untuk mereka yang tidak memenuhi syarat untuk menerima subsidi. Sehingga kami akan menyesuaikan jumlah subsidi dari subsidi yang sebenarnya," sambungnya.

Selain itu  ia juga menuturkan pemerintahan Prabowo bakal meningkatkan rasio pajak untuk membiayai sejumlah program. Eddy mencatat, penerimaan pajak Indonesia hanya setara dengan sekitar 10 persen produk domestik bruto (PDB).

Selain dari subsidi BBM, ia juga menuturkan pemerintahan Prabowo bakal meningkatkan rasio pajak untuk membiayai sejumlah program.

Baca Juga: Rumah Sakit Royal Prima Jambi Sedang Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Perawat, Simak Kualifikasinya

Eddy mencatat, penerimaan pajak Indonesia hanya setara dengan sekitar 10 persen produk domestik bruto (PDB). Menurutnya 10 persen terlampau kecil jika dibandingkan negara tetangga di Asia Tenggara yang memiliki rasio sebesar 14 persen.

"Idealnya sih jika bisa di APBN 2024. Tapi kan perlu APBN-P dulu. Lebih mudah APBN 2025. Itu juga masih kewenangan Pemerintahan Presiden Jokowi," katanya.

Lantas ia memastikan bahwa Prabowo berjanji akan melaksanakan program makan siang gratis. Program ini menyasar sekitar 82,9 juta orang yang berasal dari tiga golongan masyarakat.

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x