Sebut Adian: Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo Upaya Jokowi Menanamkan Investasi

29 Februari 2024, 08:23 WIB
Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Adian Napitupulu /IG @adianna70fanbase/


EDITORNEWS.ID -  Politikus PDIP Adian Napitupulu menanggapi atas pemberian pangkat Jenderal TNI Kehormatan oleh Presiden Joko Widodo kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Menurut Adian Pemberian pangkat Jenderal Kehormatan pada Prabowo adalah upaya Jokowi menanamkan investasi politik.

Tujuannya agar Prabowo ingat bahwa Jokowilah yang telah memulyakan jenderal pecatan ini menjadi pemenang Pilpres dan sekarang bisa menjadi jenderal bintang 4 kehormatan.

Tak hanya Andian, media asal Inggris, menurut Reuters, penghargaan ini menandai puncak dari perubahan nama selama beberapa dekade bagi Prabowo yang kini berusia 72 tahun, seorang bintang militer yang sedang naik daun dan diberhentikan dari militer pada 1998 di tengah tuduhan bahwa ia terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia. Saat itu, ia menjabat sebagai Letnan Jenderal bintang tiga.

Baca Juga: Golkar Pasang Ridwan Kamil Jadi Gaco di Pilgub DKI Jakarta 2024, Politikus NasDem Sahroni Merendahkan Lawan

Reuter menulis Prabowo berupaya mengasingkan diri di Yordania setelah keluar dari militer, namun dalam beberapa dekade sejak ia kembali ke Indonesia, ia telah membangun karier politik dan sipil yang berpengaruh.

Pada 2014 dan 2019, ia kalah berturut-turut dalam pencalonan presiden dari Jokowi, sebelum diangkat ke dalam pemerintahan sebagai menteri pertahanan pada tahun 2019.

Lebih lanjut, Andian Napitupulu katakan Pemberian pangkat Jenderal Kehormatan pada Prabowo adalah upaya Jokowi menanamkan investa si politik. Tujuannya agar Prabowo ingat bahwa Jokowilah yg telah memulyakan jenderal pecatan ini menjadi pemenang Pilpres dan sekarang bisa menjadi jenderal bintang 4 kehormatan.dikutip dari akun instagram @adian-napitupulu. Kamis 29 Februari 2024.

Saya yakin Jokowi sadar, pemberian gelar jenderal ini memunculkan reaksi dan banyak menyakiti para korban HAM masa lalu. Tapi karena “disetujui” oleh mantan-mantan jenderal di sekeliling Jokowi.

Baca Juga: Pakar Sebut PSI Masih Berpeluang Lolos Masuk Parlemen, Ini Alasannya

Keputusan yang melecehkan sejarah itupun tetap dilakukan. Ini merupakan upaya Jokowi agar Prabowo benar-benar merasa kehutangan budi, tunduk dan tidak lupa kalau sudah berkuasa nanti.

Prabowo telah dimulyakan secara total oleh Jokowi, sampai harus melakukan upaya menghapus noda hitam sejarah pelanggaran HAM masa lalu.

Inilah “kebaikan hati” Jokowi pada Prabowo, walau ujungnya tentu terkait kepentingan mengamankan Gibran anaknya agar juga gantian dihormati Prabowo nantinya. Dengan tidak melupakan orang tuanya yang secara total telah melakukan segala upaya untuk “memulyakan” Prabowo.

Namun bisa juga dimaknai, Jokowi sebenarnya mulai tersandera dengan ketakutan dan kekhawatiran pada pilihannya sendiri. Khawatir kalau setelah dia tdk jadi presiden, Prabowo akan melupakan jasanya. Tukang sandera politik bisa merasa tersandera juga.

Pemberian gelar jenderal ini tentu sangat berarti bagi Prabowo. Karena bagi tentara, pangkat adalah suatu kehormatan yg sangat tinggi. Prabowo yg pernah merasa “kehilangan harapan” saat dipecat, tentu sangat merasa terhormat dapat kehormatan diberi bintang empat.

Sentuhan hati inilah yang diharapkan Jokowi agar Prabowo tidak akan mengkhianati dirinya nanti.***

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler