Mensos Risma Klarifikasi Soal BLT Minyak Goreng Capai 98,3 Persen dan Akan Rampung Sebelum Idul Fitri

- 26 April 2022, 09:12 WIB
Mensos Risma beri pernyataan soal BLT minyak goreng, termasuk penyaluran di Papua
Mensos Risma beri pernyataan soal BLT minyak goreng, termasuk penyaluran di Papua /Antara/Rahmad/


EDITORNEWS.ID - Kelangkaan minyak goreng sudah terjadi hampir di seluruh penjuru wilayah Indonesia saat harga disetarakan menjadi Rp14 ribu per liter.

Akan tetapi ketika harga minyak mengalami kenaikan stok pun menjadi aman namun masyarakat kesulitan mengakses terutama mereka yang ekonomi ke bawah.

Ditambah lagi dengan adanya kasus mafia minyak goreng yang menyeret nama Dirjen Kementerian Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardana membuat Presiden Jokowi mengambil suatu upaya.

Dalam upaya tersebut Jokowi meminta agar pihaknya menyetop ekspor bahan baku minyak goreng terhitung sejak Kamis, 28 April 2022 hingga batas waktu yang akan ditentukan.

Baca Juga: Intip Wilayah yang Akan Mendapatkan Set Top Box Gratis Periode Tahap Pertama

Akan tetapi sebelumnya Presiden RI bersama Kementerian Sosial berencana untuk mendistribusikan minyak goreng melalui PT. Pos Indonesia.

Hingga dikemukankan sebanyak 98,3 persen migor akan diberikan kepada masyarakat Indonesia dan diharapkan rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri.

"98 persen lebih untuk bantuan langsung tunai minyak goreng (sudah tersalurkan) dan Insya Allah sebelum lebaran tiba atau maksimal Jumat depan sudah salur semua,” ujar Mensos Risma saat ditemui di kantornya.

Selain bantuan minyak goreng akan ada juga bantuan uang tunai sebesar Rp300 ribu yang merupakan gabungan dari 3 bulan.

Baca Juga: Sebanyak 359 Peserta Seleksi CPNS Didiskualifikasi karena Terbukti Melakukan Kecurangan, 81 Lainnya Lulus

"BLT Minyak Goreng diberikan dengan nilai Rp100 ribu selama 3 bulan (April Mei Juni) yang diserahkan langsung Rp300 ribu. Dengan bantuan ini diharapkan mengurangi sebagian beban pengeluaran masyarakat di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok," tambahnya.

Mengenai cepat atau lambat tersalurnya bantuan ini tentu tak luput dari kendala mengingat letak Indonesia secara geografis.

"Kendalanya banyak. Indonesia ini kan kepulauan kemudian ada yang di Papua jaraknya jauh terpaksa kita nerobos bagaimana bisa dibagikan kemarin kita kirim sampai pesawat untuk mempercepat," tutur Mensos Risma.

Kini pemerintah meminta produsen minyak goreng agar memenuhi pasokan dalam negeri (DMO) sebesar 20 persen dari total volume ekspor.***

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah