EDITORNEWS - Meski sudah mendengar dua kali ping yang diduga kuat berasal dari black box, upaya untuk menemukan keberadaan lokasi black box masih cukup berat.
Hal ini dikarenakan dugaan dimana lokasi black box berada masih tertimbun serpihan-serpihan badan pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Komandan Satuan Tugas Laut Operasi SAR (Dansatgasla Ops) Sriwijaya Air 182, Laksamana Yayan Sofyan mengharapkan baterai black box Sriwijaya Air 182 tetap nyala sehingga keberadaannya terus bisa ditemukan oleh penyelam.
Baca Juga: Polri Akan Selidiki Dugaan Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Gunakan KTP Orang Lain
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab, Menantunya dan Dirut RS Ummi Sebagai Tersangka Kasus Tes Swab
Terkait berapa lama baterai bisa bertahan di bawah air, Yayan Sofyan tidak menjelaskan lebih detail.
Menurutnya itu hanya bisa diungkap oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Namun dia berharap baterai daripada black box Sriwijaya Air tidak mati.
Yayan Sofyan menduga pesawat jatuh menghujam begitu tajam. Sehingga tidak banya ditemukan kondisi pesawat yang berbentuk bongkahan besar.
Kebanyakan berbentuk serpihan-serpihan laiknya kerupuk yang dikeremes, kata dia.
Di lokasi yang menunjukkan adanya ping daripada black box itu, juga tidak ada body part yang ditemukan. Kondisi ini berbeda dengan kondisi pada saat jatuhnya pesawat Air Asia yang masih ditemukan mayat duduk di atas kursi.