Habib Rizieq Mencoreng Citra Islam dan Bikin Malu Kata GP Ansor

19 November 2020, 15:37 WIB
Habib Rizieq tiba, Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sampaikan selamat. /Twitter.com/@dppfpi_id/@lukmansaifuddin

EDITORNEWS - Ceramah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab kembali menuai kontroversi.

Kali ini, yang menjadi perbincangan adalah ceramahnya yang menyinggung penggal kepala bagi orang yang menghina agama, nabi dan ulama.

Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Luqman Hakim mengkritik pedas bahwa konten ceramah Habib Rizieq tersebut merusak citra Islam.

Baca Juga: Putri Delina anak komedian Sule tak kuasa menahan tangis mengingat pesan Almarhumah Lina Zubaedah

Baca Juga: Gunung Merapi Status Siaga Hari Ini 19 November

Terlebih lagi, konten ceramah Habib Rizieq yang kontroversi itu tersebut selalu diatasnamakan Islam, Nabi, dan Ulama.

"Ancam penggal kepala, caci maki dan hina ulama, main hakim sendiri dan merasa berhak atas perlakuan istimewa dan spesial oleh hukum. Apapun dilakukannya slalu mengatasnamakan Islam-Nabi-Ulama," kata Luqman Hakim.

Dampak dari konten ceramah kontroversi Habib Rizieq tersebut adalah nantinya anak-anak akan malu jika ditanya agamanya apa.

Baca Juga: Jerinx SID divonis 1 Tahun 2 Bulan, Akankah Mengajukan Banding dalam Kasus Kacung WHO

"Akibatnya, sebagian anak-anak kecil sekarang malu jika ditanya agamanya apa. Perusak Islam," tutur Luqman Hakim dalam akun Twitter @LuqmanBeeNKRI yang diunggah pada Rabu, 18 November 2020 pada pukul 19.55 WIB.

Sebelumnya, Putri Presiden Republik Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid mengungkapkan tidak terima pada ceramah Habib Rizieq yang mengatasnamakan umat Islam.

Alissa Wahid menolak dan tak ingin diatasnamakan dengan memunculkan tagar #TidakAtasNamaSaya.

Baca Juga: Seorang Pria Dibuat Remuk Raga dan Jiwa Setelah Mencuri Dari Atlet Wanita

Melalui akun twitternya, dirinya sebagai seorang muslim tidak mau menerima segala bentuk ajakan kekerasan yang menggunakan dalih agama.

“Kalau ada ceramah mengatakan "jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya dipenggal di jalan" itu #TidakAtasNamaSaya. Saya Muslim, & menolak diatasnamakan untuk tindak kekejian seperti itu. #NotInMyName,” cuit Alissa Wahid dikutip pada Rabu, 18 November 2020.

Dia menuturkan, video ceramah berdurasi 0:40 detik itu sudah termasuk kategori Incitement to violence atau suatu hasutan untuk melakukan kekerasan.

Baca Juga: BIADAP Mendapat Hampir Satu Miliar dengan Mengaku Kanker

Sebelumnya, Putri Presiden Republik Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid mengungkapkan tidak terima pada ceramah Habib Rizieq yang mengatasnamakan umat Islam.

Alissa Wahid menolak dan tak ingin diatasnamakan dengan memunculkan tagar #TidakAtasNamaSaya.

Melalui akun twitternya, dirinya sebagai seorang muslim tidak mau menerima segala bentuk ajakan kekerasan yang menggunakan dalih agama.

Baca Juga: Pernyataan Fadli Zon Negara Tak ada Masalah dengan HRS, KSP: Siapapun Pelanggar Prokes Harus Didenda

“Kalau ada ceramah mengatakan "jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya dipenggal di jalan" itu #TidakAtasNamaSaya. Saya Muslim, & menolak diatasnamakan untuk tindak kekejian seperti itu. #NotInMyName,” cuit Alissa Wahid dikutip pada Rabu, 18 November 2020.

Dia menuturkan, video ceramah berdurasi 0:40 detik itu sudah termasuk kategori Incitement to violence atau suatu hasutan untuk melakukan kekerasan.

“Pada dasarnya, ceramah seperti itu sudah masuk kategori Incitement to Violence (hasutan untuk melakukan kekerasan). Bahaya sekali,” tulisnya dalam utas kicauannya.

Baca Juga: Polisi Tegur Keras Ratusan Pelipat Surat Suara yang Abaikan Protokol Kesehatan

Senada, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddqie menilai ceramah Habib Rizieq yang tersebar di media sosial adalah ceramah yang penuh kebencian dan perlu dihentikan.

Jimly menunggah potongan ceramah Habib Rizieq tersebut di akun twitter pribadinya pada 18 November 2020 pukul 6.29 WIB.

"Ini contoh ceramah yg bersifat menantang & berisi penuh kebencian & permusuhan yang bagi aparat pasti harus ditindak," tulis Jimly dalam akun @JimlyAs.

Baca Juga: Polwan Berhijab Pertama Kali di Slandia Baru, Zeena Ali : Saya Bangga Memakainya

Ia juga mengungkapkan bahwa ceramah tersebut harus dihentikan karena mengandung kebencian dapat mengundang provokatif yang meluas.

"Jika dibiarkan provokasinya bisa meluas & melebar. Hentikan ceramah seperti ini, apalagi atasnamakan dakwah yang mesti dengan hikmah & mau'zhoh hasanah," lanjut Jimly. ***

(Ade Lukmono/kendalku.com)

Editor: Dimar Aditya

Sumber: Kendalku.com

Tags

Terkini

Terpopuler