TNI Mengatakan Siap Melancarkan Serangan Terhadap Kelompok Pemberontak Papua Barat

17 Maret 2023, 19:40 WIB
Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens ditangkap oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat /

EDITORNEWS.ID - Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens ditangkap oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), yang dipimpin oleh Egianus Kogoya, pada Selasa, 7 Februari 2023, setelah mendarat di Nduga, provinsi Dataran Tinggi Papua, bersama dengan beberapa penumpang Indonesia, yang kemudian dibebaskan.

Kelompok separatis, yang terkait dengan Gerakan Papua Merdeka (OPM), telah menuntut agar Jakarta mengakui kemerdekaan Papua sebagai imbalan atas pembebasan Mehrtens dan telah menggunakan krisis sandera yang sedang berlangsung untuk menginternasionalkan perjuangannya.

Juru bicara TNI Laksamana Muda Kisdiyanto mengatakan pasukan militer telah mengidentifikasi beberapa kemungkinan lokasi di mana Merhtens dapat ditahan.

"Kami tidak dapat memastikan di mana Merhtens disimpan di antara beberapa tempat persembunyian. Tetapi, melalui sarana yang kita miliki, apakah pesawat terbang atau intelijen lainnya, kami sudah tahu beberapa lokasi di wilayah itu yang mungkin menjadi posisi mereka," kata Kisdiyanto pada Rabu, 15 Maret 2023, seperti dikutip di kompas.

Baca Juga: Dua Polisi Kasus Kanjuruhan Divonis Bebas Karena Bantuan Angin

Kisdiyanto mengatakan TNI siap melancarkan serangan jika pemerintah memberikan perintah, tetapi aparat keamanan memprioritaskan pendekatan yang lebih aman.

"TNI dan pemerintah memberikan perintah untuk mengeksekusi, bisa segera melaksanakannya," katanya. "Tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa memastikan keselamatan sandera."

Militer telah membuat sejumlah pernyataan serupa sejak penculikan Mehrtens lebih dari sebulan yang lalu.

Komandan TNI Laksamana Yudo Margono sebelumnya menolak tawaran bantuan dari Duta Besar Selandia Baru Kevin Burnett untuk membantu negosiasi dengan para penyandera.

Yudo mencatat bahwa TNI menganggap masalah sandera sebagai operasi penegakan hukum, bukan operasi militer dan akan terus memprioritaskan bujukan, serta kesabaran untuk melindungi warga sipil yang tinggal di daerah tersebut.***

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler