Ditengah Mewabahnya Omicron, Varian Delta Masih Menyebar di Luar Pulau Jawa

11 Februari 2022, 08:55 WIB
Ilustrasi varian Omicron. /Pixabay/Geralt/

EDITORNEWS.ID - Seperti yang diketahui kasus Omicron telah menyebar ke seluruh penjuru dunia salah satunya Indonesia.

Varian ini dikenal lebih berbahaya daripada varian Delta, Omicron pertama kali di temukan di negara Afrika Utara.

Disisi lain Prof. Ridwan Amiruddin seorang epidemiologi dari Universitas Hasanuddin Makasar mengungkapkan ditengah mewabahnya Omicron kasus varian Delta masih menyebar luas di luar Pulau Jawa.

Sehingga di Pulau Jawa masih terjadi pencampuran Covid-19 antara Omicron dan Delta.

Baca Juga: Gempar! Masyarakat Temukan Air Sungai Berbusa di Kabupaten Gowa, FKH Buka Suara

"Dengan kombinasi varian itu, Delta tingkat keparahan kematiannya cukup besar dibanding varian Omicron, tapi Omicron memiliki tingkat penularan enam kali lebih cepat dibanding Delta," ucapnya.

Kasus ini berasal dari transmisi lokal mereka yang melakukan perjalanan ke luar negeri.

Berbeda dengan kasus Omicron bisa sembuh jika seseorang yang terpapar menjalani isolasi dengan baik.

"Dia masuk gejala ringan dan sedang sehingga bagi mereka yang terindikasi ada COVID-19 varian Omicron itu dengan isolasi yang baik itu bisa sembuh secepatnya," tuturnya.

Baca Juga: Kasus Omicron Dapat Dicegah dengan 3 Tahap Menurut Epidemiolog Prof Ridwan Amiruddin

Prof. Ridwan menjelaskan bahwa masa inkubasi varian Omicron cenderung lebih pendek sekira 5 hingga 6 hari.

"Di sinilah peran teman-teman di lapangan, satgas kemudian bagian imigrasi untuk meningkatkan deteksi dini agar mampu mendeteksi siapa-siapa yang berpotensi atau terdeteksi menjadi sumber penularan," lanjutnya dilansir dari Antara 10 Februari 2022..

Sebelumnya Prof Ridwan Amiruddin mengemukakan tiga hal yang mesti dilakukan saat ini untuk memutuskan mata rantai penyebaran

Pertama, dibutuhkan pertahanan berlapis dari segi vaksinasi, kedua meningkatkan tracing, testing dan treatment (3T) dan terakhir adalah meningkatkan kembali kesadaran publik akan pentingnya protokol kesehatan (prokes).***

Editor: Liston

Tags

Terkini

Terpopuler