EDITORNEWS.ID - Seperti yang diketahui kasus Omicron telah menyebar ke seluruh penjuru dunia salah satunya Indonesia.
Varian ini dikenal lebih berbahaya daripada varian Delta, Omicron pertama kali di temukan di negara Afrika Utara.
Kasus ini berasal dari transmisi lokal mereka yang melakukan perjalanan ke luar negeri.
Melonjaknya kasus ini menyebabkan kekhawatiran dari masyarakat terutama Indonesia.
Baca Juga: Briptu Christy Triwahyuni Ditangkap di Hotel Kawasan Kemang, Usai Masuk Dalam DPO
Dari data yang dihimpun pada 9 Februari 2022, kasus aktif harian di Indonesia sudah mencapai 265.824 ribu.
Untuk mencegah penambahan kasus Epidemiolog Universitas Hasanuddin Prof Ridwan Amiruddin mengemukakan tiga hal yang mesti dilakukan saat ini.
Pertama, dibutuhkan pertahanan berlapis dari segi vaksinasi, kedua meningkatkan tracing, testing dan treatment (3T) dan terakhir adalah meningkatkan kembali kesadaran publik akan pentingnya protokol kesehatan (prokes).
"Melawan Covid-19 ini harus dengan pertahanan berlapis, jadi pertahanannya itu meskipun seseorang sudah mendapatkan vaksin 1 dan 2, dia harus melanjutkan ke boosternya," ujar Amirudin, dilansir dari Antara Kamis 10 Februari 2022.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Sampaikan Permintaan Maaf Usai Peristiwa Bentrok di Wadas Purworejo