EDITORNEWS - Usai pemberian vaksin yang mulai diterapkan di berbagai provinsi di Indonesia, namun beberapa minggu yang lalu seorang guru honorer asal Cisolok Jawa Barat mengalami kelumpuhan.
Guru honorer tersebut merupakan seorang guru SMAN 1 di Cisolok yang bernama Susan Antela.
Sebelumnya Susan merupakan penderita Guillain Barre Syndrome (GBS) dan setelah divaksin tahap kedua dirinya mengalami kelumpuhan dan kebutaan.
Dilansir oleh Editornews melalui Antara dimana pemberian vaksin tahap kedua untuk Susan dilakukan pada tanggal 31 Maret 2021 lalu.
Baca Juga: Tingkatkan Nilai Toleransi Beragama Polisi Kristen Galangkan Dana Rp2 Milliar untuk Bangun Masjid
Setelah divaksin dirinya merasa ada yang aneh dengan kakinya dan Susan pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi kakinya tersebut.
Setelah melakukan pemeriksaan ternyata guru honorer tersebut mengidap penyakit Guillain Barre Syndrome (GBS) dan dirawat di RSHS Bandung untuk penelitian lebih lanjut.
Menyikapi itu, Presiden RI Jokowi turut prihatin dan memberikan bantuan kepada Susan Antela kebijakan yang dikeluarkan oleh Jokowi dibenarkan oleh Kapolres AKBP Lukman di Sukabumi.
Kami mendapatkan amanat dari Presiden RI, Jokowi yang memberikan bantuan untuk kesembuhan Susan, Saya sebagai Kapolres Sukabumi ditugaskan langsung oleh Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) untuk menyampaikan amanat tersebut, ujar AKBP Lukman.
Baca Juga: Sate Beracun Jadi Motif Balas Dendam, Tewaskan Anak Pengemudi Ojol di Bantul
Dengan harapan agar bantuan yang diberikan oleh Jokowi bisa membantu memenuhi kebutuhan dan kesembuhan Susan Antela agar bisa kembali beraktivitas seperti biasanya.
Rona bahagia terpancar dari Susan Antela berserta keluarganya yang mendapatkan bantuan dari Presiden RI Jokowi.
Terima kasih sebesar-besarnya kepada Presiden RI Jokowi yang telah memperhatikan dan peduli terhadap Saya. Tentunya dengan mendapatkan perhatian dari Presiden, Saya bisa lebih semangat lagi untuk sembuh, imbuh Susan Antela.
Dirinya juga menambahkan terkait perkembangan kondisi yang sudah mulai membaik dimana kakai dan tangannya yang semula susah untuk digerakkan kini sudah mulai bisa meski belum secara normal.
Dan penglihatannya yang sebelumnya buta kini sudah mulai membaik meski belum terlalu jelas untuk melihat (buram).***