EDITORNEWS - Indonesia sedang mengalami problemik terkait masalah impor beras yang akan yang akan dilakukan sekitar 1 juta ton pada awal tahun 2021.
Banyak kalangan yang mengajukan penundaan untuk mengimpor beras karena para petani akan melakukan panen raya di awal bulan April 2021.
Permasalah yang timbul jika Indonesia dibanjiri beras impor, maka harga beras petani lokal akan jatuh dan nanti tidak bisa diserap pasar.
Baca Juga: Kemenkes Gelar Seminar Gerakan Lawan Obesitas, Yuk Daftarkan Diri
Baca Juga: Presiden Jokowi Berikan Tambahan Modal Rumpon Usai Dengarkan Curhat Nelayan Maluku
Dimulai dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Omdusman RI hingga Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Sitorus, mengajukan agar Presiden RI Jokowi mengambil tindakan.
Mendegar permintaan tersebut akhirnya Jokowi membatalkan untuk mengimpor beras dari komoditas beras hingga bulan Juni mendatang.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Sekretariat Negara, Jokowi menyatakan kebenarannya dihadapan kabinet pemerintah di Istana Negara DKI Jakarta.
Baca Juga: Ombudsman RI Minta Keputusan Impor Beras Ditunda Oleh Pemerintah
"Saya pastikan bahwa sampai bulan Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita Indonesia. Kita tahu, sudah hampir tiga tahun ini kita tidak mengimpor beras," ujar Presiden pada Jumat, 26 Maret 2021.
Karena banyak problemik yang terjadi diantara pemangku kebijakan membuat Jokowi meminta agar masalah ini tidak berkepanjangan.
"Oleh sebab itu, saya minta segera hentikan perdebatan yang berkaitan dengan impor beras. Ini justru bisa membuat harga jual gabah di tingkat petani turun atau anjlok," lanjutnya.
Sementara hasil panen beras milik petani akan diserap oleh Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) pada panen raya mendatang.***