Mengenang The Great Smog Insiden Mengerikan di London yang Tewaskan 12 Ribu Jiwa, Bagaimana dengan Jakarta?

- 22 Agustus 2023, 17:21 WIB
London
London /

Karena sangat tebalnya asap, dilaporkan banyak warga yang meninggal akibat kecelakaan. Mulai dari pengguna jalan yang tidak dapat melihat jarak sehingga terjun bebas ke sungai, hingga ribuan kasus kecelakaan di jalan raya.

Baca Juga: Kim Jong Un Memecat Jenderal Tertinggi Korea Utara dan Menyerukan Peningkatan Produksi Senjata

Tidak hanya itu, polusi udara yang disebabkan asap tersebut juga memicu peningkatan kasus gangguan pernapasan dan Jantung.

Jumlah pasien rawat inap dalam kasus gangguan Jantung ini meningkat hingga 48% pada tanggal 9 Desember 1952.

Dan parahnya, ada data yang menyebutkan, peningkatan pasien pernapasan di London kala itu meningkat hingga 163%.

Kabut asap membuat kota London benar-benar lumpuh, bahkan para pengurus jenazah melaporkan, peti mati yang digunakan pada saat tragedi tersebut meningkat sangat banyak.

Baca Juga: Ini Sosok Laksamana Lisa Franchetti, Perempuan Pertama AS yang Jadi Tentara AL

Bandara tidak dapat beroperasi, bahkan Ambulan pun pasrah tidak dapat berbuat apa-apa, karena tidak berani menembus tebalnya kabut asap.

4 tahun setelah insiden mengerikan The Great Smog Of London, pemerintah Inggris mengeluarkan aturan Clean RX tahun 1956 yang isinya mengatur penggunaan asap di industri dan juga di rumah tangga.

Inggris juga menciptakan zona tanpa asap yang diatur lewat undang-undang. Pemerintah memindahkan industri batubara dari kota-kota besar dan juga melarang penggunaan batubara untuk rumah tangga.

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x