Oleh karena itu tim peneliti internasional menyatakan bahwa binatang-binatang tersebut diyakini telah membawa penyakit Covid-19.
Baca Juga: Walikota Asal Australia Ancam Tuntut OpenAI atas Kesalahan Konten Chat GPT
Namun, para peneliti pada Pusat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit China membantah temuan dari tim internasional berdasarkan dari hasil sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal Nature pada pekan ini.
Mereka menilai bahwa sampel-sampel dari tim internasional tidak membuktikan binatang-binatang tersebut terinfeksi. Kumpulan sampel tersebut juga diambil sebulan setelah terjadinya penularan virus dari manusia ke manusia di pasar Wuhan tersebut. Jadi, meskipun binatang-binatang terpapar virus corona baru, bisa jadi binatang tersebut justru tertular dari manusia.
Ketua tim teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, menyatakan bahwa informasi terkini yang disampaikan China memang memberikan petunjuk terkait asal-usul virus Covid-19, namun tidak menjawab masalah yang ada.
Dia kemudian mengatakan bahwa WHO menjalin kerja sama dengan para peneliti untuk mencari tahu beberapa hal seperti keberadaan orang-orang yang pertama kali terinfeksi virus corona pada tahun 2019.
WHO masih belum mengetahui apakah terdapat penelitian lain yang diperlukan yang sudah dilakukan oleh China.
WHO juga meminta Amerika Serikat untuk memberikan data asli dari Departemen Energi Amerika Serikat yang mengklaim bahwa kebocoran sebuah laboratorium di China menjadi awal mula penyebab pandemi Covid-19.***