Network
EDITORNEWS.ID - Sebuah fenomena besar di kalangan anak muda, TikTok telah memantapkan dirinya sebagai satu- satunya aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia yang telah menjadi pokok bagi kehidupan banyak orang dengan cara yang sama seperti platform lama seperti Facebook sebelumnya.
Namun, tidak semua orang senang. Salah satu karakteristik unik TikTok adalah aplikasi media sosial non-Amerika pertama yang pernah naik daun di seluruh dunia.
Yang lebih penting lagi, ini adalah bahasa Cina dan sebanyak aplikasi itu tidak politis, hubungannya dengan Beijing telah mendaratkannya ke dalam jurang politik yang panas.
Sebuah komite DPR AS baru saja memilih usulan untuk ditandatangani menjadi undang-undang yang akan memberi presiden kekuasaan untuk melarang TikTok sesuai keinginannya.
Baca Juga: Washington dan Seoul Telah Mengumumkan Latihan Militer Terbesar Mereka Selama Bertahun-Tahun
Demikian juga, Presiden AS Joe Biden sendiri telah memerintahkan aplikasi tersebut dihapus dari semua perangkat milik federal, sebuah langkah yang telah disalin oleh beberapa negara Barat lainnya.
Klaimnya adalah hal tersebut diduga bisa menimbulkan ancaman keamanan data pribadi karena TikTok adalah "milik China," itu pasti "risiko keamanan nasional."
Senator AS yang paling hawkish, seperti Josh Hawley dan Marco Rubio tidak pernah menyamarkan niat mereka untuk melarangnya sepenuhnya di Amerika Serikat.
Dan siapa yang bisa lupa bahwa pemerintahan Trump sudah berusaha melakukannya, tetapi tidak berhasil setelah langkah itu ditantang di pengadilan.
Baca Juga: Washington Memaksa Pembuat Chip Korea Seperti Samsung Electronics dan SK hynix
