Network
EDITORNEWS.ID - Latihan itu termasuk pendaratan amfibi yang akan berlangsung dari 13 Maret hingga 23 Maret.
Dan akan menjadi latihan bersama berskala terbesar yang diadakan oleh kedua negara sejak Presiden Donald Trump saat itu membatasi pelatihan semacam itu selama pembicaraan damai dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Militer AS dan Korea Selatan telah mengumumkan latihan bersama terbesar mereka dalam setidaknya lima tahun dan yang terpanjang dalam catatan.
Menentang ancaman dari Korea Utara bahwa latihan semacam itu dapat dianggap sebagai "deklarasi perang" dan mengarah pada "tindakan balasan yang gigih dan kuat yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Baca Juga: Washington Memaksa Pembuat Chip Korea Seperti Samsung Electronics dan SK hynix
Latihan serentak itu yang disebut Freedom Shield dan Warrior Shield dirancang untuk memperkuat kemampuan respons sekutu di tengah lingkungan keamanan yang berubah, "agresi" Korea Utara.
Dan "pelajaran yang dipetik dari perang dan konflik baru-baru ini," kata juru bicara Pasukan AS Korea Kolonel Isaac Taylor kepada wartawan pada hari Jumat di Seoul.
Untuk ukuran yang baik, AS melakukan unjuk kekuatan pada hari Jumat, 3 Maret 2023, mengerahkan pembom siluman B-1B dalam latihan udara bersama dengan pesawat Korea Selatan.
Tujuan latihan itu adalah untuk menunjukkan "penangkalan luas yang kuat dan kredibel Washington terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara," ungkap kementerian pertahanan Seoul.
Baca Juga: Gedung Putih Secara Terbuka Memperingatkan Tentang Kemungkinan China Memasok Senjata Ke Rusia
