EDITORNEWS.ID – Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sudah selama satu tahun ini belum menemukan titik terang adanya akhir dari konflik tersebut.
Konflik antara Rusia dan Ukraina tersebut telah dicoba oleh berbagai lembaga Internasional dan juga para negara yang mempunyai hubungan baik dengan keduanya, termasuk China.
China yang saat ini merupakan salah satu dari negara adi daya di dunia telah melakukan upaya diplomasi ke berbagai negara untuk mendpatkan dukungan atas rencananya untuk mengehntikan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
China telah melakukan diplomasi ke berbagai negara yang berada di Eropa dan mengakhiri kunjungannya itu di Moskow, Rusia. Berikut ini adalah 12 poin yang dibawa China untuk misi perdamaian Rusia dan Ukraina:
Baca Juga: Mencegah Perang Dunia III, Zelenskyy Berencana Bertemu dengan Presiden China Xi Jinping
- Menghormati kedaulatan semua negara
- Meninggalkan mentalitas perang dingin
- Menghentikan permusuhan
- Melanjutkan pembicaraan damai
- Menyelesaikan krisis yang terjadi pada kemanusiaan
- Melindungi warga sipil dan melepaskan tawanan perang
- Menjaga keamanan pembangkit listrik dari tenaga nuklir
- Mengurangi resiko strategi
- Memberikan fasilatas atas ekspor biji-bijian
- Menghentikan sanksi sepihak
- Menjaga stabilitas industry atau ekonomi dan rantai pasokan
- Mempromisikan rekonstruksi pasca-konflik
Melihat dari 12 poin yang dibawa oleh China untuk misi mendamaikan Rusia dan Ukraina. Presiden Volodymyr Zelensky melihat ada peluang sangat baik bagi Ukraina dan begitu pun bagi Vladimir Putin. Poin-poin yang dibawa China mempunyai keuntungan untuk kedua belah pihak bahkan dunia.
Tapi sepertinya Volodymyr Zelensky tampak akan menganggap proposal China tersebut dengan sebelah mata. Selain adanya bantuan dari barat, Volodymyr Zelensky juga telah menyatakan untuk siap terus berperang dengan Rusia hingga menang.
Narasi yang sama pun telah lebih dulu dibangun oleh Vladimir Putin agar Rusia dapat memenangkan perang melawan Ukraina dengan cara apa pun dan bahkan Putin mengancam Barat apabila membantu lebih besar lagi kepada Ukraina akan mengibarkan bendera perang nuklir.
Baca Juga: Turki Telah Mulai Bekerja untuk Membangun Kembali Rumah-Rumah Setelah Gempa Bumi Dahsyat Bulan Ini
Poin-poin itu juga sempat China sampaikan pada sidang majelis umum PBB akan tetapi ditanggapi skeptis oleh pihak barat dan uni eropa. Dan pada sidang majelis umum PBB juga China membuat keputusan untuk abstain (tidak berpihak) terhadap Rusia atau pun Ukraina. Sungguh sangat dinantikan bagaimana akhir dari perang antara Rusia dan Ukraina ini berakhir.***