Network
EDITORNEWS.ID - Belum lama ini Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam negara-negara yang ikut terlibat dalam intervensi terhadap perang Rusia-Ukraina.
"Siapa pun yang mencoba menghalangi kami, dan terlebih lagi, untuk menciptakan ancaman bagi negara kami, kepada rakyat kami, harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan segera terjadi. Dan itu akan membawa Anda ke konsekuensi seperti yang belum pernah Anda temui dalam sejarah Anda," ucap Vladimir Putin.
Hal itu disampaikan saat dia mengesahkan sebuah pidato "operasi militer khusus" terhadap Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022 pagi.
Sementara itu Pengusaha Rusia, Alex Konanykhin menawarkan hadiah sebesar 1 juta dolar AS atau setara Rp14,3 miliar kepada perwira militer yang bisa menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: Menaker Garap Revisi Baru Soal Penolakan JHT Cair pada Usia 56 Tahun
"Saya berjanji membayar 1.000.000 dolar SAS kepada petugas yang, sesuai dengan tugas konstitusional mereka, menangkap Putin sebagai penjahat perang di bawah hukum Rusia dan internasional," tulis Konanykhin di LinkedIn, dikutip dari Jerussalem Post, Kamis, 3 Maret 2022.
"Putin bukan presiden Rusia karena ia berkuasa sebagai hasil dari operasi khusus meledakkan gedung-gedung apartemen di Rusia, kemudian melanggar Konstitusi dengan menghilangkan pemilihan umum yang bebas dan membunuh lawan-lawannya," katanya.
Sayembara itu ditawarkan dengan alasan agar perang Rusia dan Ukraina tak berlanjut semakin dalam.
Alex Konanykhin juga menambahkan foto Vladimir Putin dan kalimat "Dicari: Mati atau hidup. Vladimir Putin untuk pembunuhan massal."
Baca Juga: Banjir di Serang Tewaskan Tiga Warga dan Dua Lainnya Dinyatakan Hilang
