Taiwan Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek ke China. Namun Tidak Akan Pernah Tunduk

- 11 Februari 2021, 09:04 WIB
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen /Twitter @iingwen

EDITORNEWS - Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru Imlek untuk China pada Selasa 9 Februari, namun menyebut bahwa ia tidak akan tunduk atas tekanan pemerintah pusat China dan meminta dialog dengan Beijing.

"Kami ingin pula menyampaikan selamat tahun baru untuk rakyat di sisi lain selat, dan semoga dapat bersama menjunjung perdamaian dan stabilitas di kedua daratan sisi selat," kata Tsai.

China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, belakangan ini meningkatkan aktivitas militer di sekitar wilayah pulau itu sebagai respons atas apa disebutnya sebagai "persekongkolan" antara Taiwan dengan Amerika Serikat-pendukung internasional Taiwan yang paling penting.

Baca Juga: Narapidana Lapas Rajabasa KendalikanTransaksi Ganja 248,057 Kg Hanya dalam Sel Tahanan 

Baca Juga: Sebanyak 20 Pasukan Perdamaian PBB Terluka Akibat Serangan di Mali

Berbicara usai rapat dengan para pejabat senior keamanan, Tsai menyebut Taiwan telah melakukan kontak yang erat dengan "negara-negara terkait" mengenai situasi di Selat Taiwan, perairan yang memisahkan daratan Taiwan dan China.

Menurut Tsai, pesawat militer dan kapal perang China yang beroperasi di sekitar Taiwan tidak memunculkan situasi kondusif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

"Saya ingin menegaskan bahwa sikap konsisten Taiwan terhadap hubungan lintas selat, merujuk pada hubungan China-Taiwan, bukanlah tunduk pada tekanan dan bukan juga maju terburu-buru ketika kami mendapatkan dukungan," kata Tsai.

Baca Juga: Kanker Lambung di Waspadai Gejala Mirip Sakit Maag 

Baca Juga: Lima Terpidana Teroris di Irak Diberi Hukuman Gantung

Taiwan menginginkan "diskusi yang bermakna" dengan China berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati, selama Beijing juga mau membuka kebuntuan, kata dia menambahkan.

"Perdamaian lintas selat bukan isu unilateral bagi Taiwan. Kuncinya berada di tangan China. Pengalaman historis membuktikan bahwa serangan secara verbal dan ancaman militer terhadap Taiwan tidak akan membantu dalam hubungan lintas selat," ujar Tsai.

Kantor Pemerintah China untuk Urusan Taiwan, lagi-lagi, menolak upaya Tsai tersebut, dengan menyebut bahwa otoritas Taiwan "membelokkan fakta" dan berkolusi dengan kekuatan asing untuk mencari kemerdekaan.

Baca Juga: Harus Jadi Perhatian, Kasus Meninggal Karena Perokok Pasif Hampir 30 Persen Anak-anak

"Situasi berat belakangan ini dalam hubungan lintas selat seluruhnya disebabkan oleh otoritas Partai Progresif Demokrat," kata kantor tersebut, merujuk pada partai berkuasa di Taiwan.***

Editor: Aditya Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x