Dampak Pola Makan Tak Teratur Sering Makan Bakso dan Mie Instan, Pemuda Kena Kolesterol di Usia 20 Tahun

4 Januari 2024, 10:51 WIB
Seorang pemuda usia 20 tahun mengalami serangan jantung dan kolesterol /

EDITORNEWS.ID - Seorang pemuda berusia 20 tahun, kena serangan jantung dan  kolestrol.

Kisah seorang pemuda berusia 20 tahun viral di media sosia dihebohkan lantaran mengidap beberapa penyakit di usianya yang terbilang muda.

Dalam video viral tersebut tampak seorang pemuda yang mengenakan kaos lengan pendek motif garis putih dan hijau.

Pemuda bernama Malik itu tengah diantar ibunya periksa ke dokter. Ia mengaku jika mengalami serangan jantung dan kolesterol.

Baca Juga: Mengapa Buah Kurma Dapat Meningkatkan Energi dan Vitalitas? Berikut Penjelasannya

Imbas dari pola hidupnya yang buruk hingga seringnya konsumsi mie instan dan bakso tanpa menambahkan nasi dalam menu hariannya, membuat pemuda ini harus alami kolesterol dan serangan jantung.

Parahnya lagi, ketika di tanya dokter dirinya mengakui jarang mengonsumsi air putih dalam sehari-harinya.  

Kisah pemuda 20 tahun idap kolestrol tersebut viral di media sosial usai diunggah oleh akun TikTok @dhofirthedoff.

Perlu diketahui, kolesterol merupakan senyawa lemak yang ada didalam darah diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh, dan sekitar seperempat kolestrol yang dihasilka dalam tubuh diproduksi oleh sel-sel hati.

Baca Juga: Apa itu FOMO? Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

Ada dua jenis kolesterol-Low-Density Lipoprotein (LDL) yang merupakan kolesterol jahat yang meningkatkan risiko Anda.

Selain itu, tingkat kolestrol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung, stroke, dan buruknya sirkulasi darah.

Dan penyakit jantung dan High-Density Lipoprotein (HDL) yang merupakan kolesterol baik yang mengurangi risiko penyakit jantung.

Tubuh menggunakan kolesterol untuk melakukan berbagai aktivitas seperti menjaga dinding sel tetap fleksibel, mensintesis hormon, asam empedu dan vitamin D. 

Pemeriksaan kolestrol dalam darah berguna untuk mendeteksi risiko tersebut. Sehingga, perlu dilakukan pencegahan agar kolestrol tetap dalam angka normal.***

 

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler