Bahaya Kekurangan Karbohidrat Salah Satunya Kualitas Tidur Jadi Buruk

26 April 2022, 14:18 WIB
Ilustrasi karbohidrat pada nasi /Pixabay/zapaceh6350

EDITORNEWS.ID - Pola makan rendah karbohidrat biasanya dilakukan oleh orang yang sedang diet.

Mereka sengaja mengurangi konsumsi karbohidrat agar berat badannya turun.

Tak jarang, pola makan rendah karbohidrat ini mengarah pada pola diet yang ektrem.

Bagi sebagian orang mengurangi karbohidrat memang efektif menurunkan berat badan sehingga mereka juga menanggung risiko besar karena memilih metode diet satu ini.

Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Overthinking dan Cara Mengatasinya

Dilansir dari situs Eat This, Not That berikut bahaya kekurangan karbohidrat yang bisa terjadi pada tubuh.

1. Penyakit Jantung

Hasil penelitian antara karbohidrat dan jantung pernah diterbitkan dalam jurnal The Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition.

Tubuh yang kekurangan karbohidrat berisiko lebih tinggi terserang penyakit kardiovaskular dan artimia.

2. Kekurangan Kalium

Bersumber dari jurnal penelitian yang sama, kalium merupakan mineral utama tubuh yang berkurang saat konsumsi karbohidrat dikurangi.

Jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama, diet rendah karbohidrat akan berdampak buruk pada organ tubuh, salah satunya batu ginjal.

Baca Juga: Jangan Salah, Kenali Jam Tidur yang Tepat Bagi Tubuh dan Simak Tips Agar Waktu Tidur Lebih Teratur

3. Vitamin tidak Seimbang

Vitamin merupakan nutri penting bagi kesehatan oergan tubuh.

Ketika vitamin di tubuh tidak seimbang, seseorang berpotensi mengalami kerontokan rambut, kenaikan berat badan, serta mudah lupa.

Beberapa vitamin yang berkurang dari tubuh saat menjalani pola diet rendah karbohidrat diantaranya, vitamin D, E, B7, kromium, yodium dan molibdenum.

4. Kualitas Tidur Buruk

Penelitian terhadap hubungan kualitas tidur dan konsumsi karbohidrat diterbitkan oleh Pediatrics.

Dalam penelitian tersebut dijelaskan, seseorang yang menjalani pola makan rendah karbohidrat cenderung memiliki kualitas tidur yang buruk.

Jika dibiarkan berlarut-larut, orang tersebut juga bisa mengalami masalah pada kesehatan mentalnya.***

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler