Surau yang Dibangun untuk Syuting Film Buya Hamka Kini Jadi Destinasi Wisata untuk Warga

- 18 April 2023, 12:06 WIB
Surau film Buya Hamka
Surau film Buya Hamka /editornews.id/

EDITORNEWS.ID - Film Buya Hamka sudah melakukan proses syuting sejak masa pandemi yang salah satunya membuat surau untuk kebutuhan properti.

 

Ternyata, surau yang dibangun sejak tahun 2018 ini masih ada bahkan dijadikan objek wisata untuk warga Payakumbuh, Sumatera Barat.

Surau yang dibandgun untuk syuting film Buya Hamka ini digunakan sebagai lokasi yang menjadi saksi dimana sosok Buya Hamka belajar dari agama hingga pencak silat di sini.

Kini, surau tersebut masih dipelihara warga. Bahkan, mereka berfoto di tempat tersebut karena ada kincir air besar yang dibangun di sebelahnya.

Baca Juga: Hubungan Kylie Jenner dan Timothee Chalamet  Terlihat Semakin Lengket  

Saat ini, surau yang menjadi lokasi syuting film Buya Hamka bisa dikunjungi oleh seluruh masyarakat yang ingin melihat langsung seperti apa tempat yang pernah ditempati oleh sosok pejuang Islam yang legendaris itu.

Pasalnya, surau ini sudah menjadi hak milik warga saking mereka terkesima dengan set yang dibuat sebagai lokasi syuting itu.

Uniknya, ketika banjir menghadang saat itu, para warga berusaha untuk menyelamatkan surau ini dari banjir.

Set lokasi di Payakumbuh, Sumatera Barat ini dibangun dalam waktu 30 hari dengan segala kendala yang dihadapinya. Di sini, Falcon Pictures dan Star Vision membangun set lokasi yang hampir mirip dengan lokasi yang pernah ditempati oleh Buya Hamka.

Baca Juga: Nathalie Holscher Bawa Adzam ke Rumah Sule yang Kedua Kalinya, Begini Tanggapan Psikolog

Di jalan menuju surau tersebut, ada jembatan kayu sebagai penghubung. Selain itu, surau yang dibangun cukup unik dengan nuansa hijau telor asin dan pengerjaan yang sangat teliti. Pembangunan kincir air pun tidak mudah karena sempat gagal, namun akhirnya kincir air besar itu berhasil dibangun tepat di sebelah surau.

Pembangunan yang memakan waktu selama satu bulan ini menghadapi berbagai kendala seperti derasnya arus air dan pondasi kincir yang bergeser sehingga kincir tidak bisa berputar dengan seimbang. Bahkan, untuk mengatasi masalah ini, para penata artistik harus menyelam untuk memutar kincir secara manual.***

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah