Network
EDITORNEWS.ID - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo marah besar, terkait tentang perestiwa pemotong dana BLT di Kabupaten Blora.
Mengetahui hal itu gubernur langsung mengadakan rapat dadakan secara virtual untuk seluruh jajaran Kepala Desa, Lurah, dan Stakeholder terkait tentang penyaluran dana BLT ke masyarakat.
Tak hanya itu seluruh jadwal kerja dan kunjungannya ditunda. Setelah beberapa hari yang lalu sempat viral dimedia sosial.
Peristiwa pemotongan dana BLT, kali ini terjadi lagi di Desa Keser Kecamatan Tunjungan di Kabupaten yang sama yaitu Blora, Jawa Tengah.
Baca Juga: Warga Desa Tanah Abang Dirugikan Akibat PT KDA Sinar Mas Group Menolak DO KUD Karya Mulya?
Hanya saja kali ini triknya adalah menggunakan dalih infaq untuk pembangunan Mushola yang terletak di Balaidesa Keser.
Dana Bansos BLT DD untuk penanganan Covid -19 triwulan ke-3 yang dibagikan pada Rabu, 7 September 2022 di Balaidesa Nglangitan Kecamatan Tunjungan awalnya diterimakan utuh oleh warga yang berhak dengan nominal sebesar Rp900 ribu per-orang.
Sepulang dari menerima dana Bansos BLT warga Desa Keser yang telah menerima dana Bansos BLT tersebut (sebanyak 102 orang) langsung berbondong-bondong ke Balaidesa Keser guna menyerahkan atau menyetorkan sumbangan (yang diwajibkan ?.
Sumbangan yang dibagikan sebesar Rp100 ribu per orang yang diserahkan kepada perangkat desa yang telah ditugaskan untuk menerima dan mencatat setoran sumbangan dari warga.
Baca Juga: Sopir Truk Polisikan Wakil Ketua DPRD Depok Atas Dugaan Penganiayaan
Dari beberapa warga diperoleh keterangan bahwa mereka menyerahkan sumbangan tersebut sesuai dengan arahan dari para RT masing masing sewaktu membagikan undangan penerimaan Bansos BLT tersebut kepada setiap warga
” Ya sesuai perintah pak RT pak, katanya untuk infaq pembangunan Mushola yang di Balaidesa Keser itu pak, katanya begitu pak. Makanya ini saya langsung dari Balaidesa Nglangitan langsung setor sumbangan ke Balaidesa Keser pak” demikian penjelasan para warga.
