Heboh Virus Marburg, Kemenkes: Kemungkinan Masuk Indonesia Rendah

- 30 Maret 2023, 20:02 WIB
Illustrasi Virus Marburg
Illustrasi Virus Marburg /editornews.id/

EDITORNEWS.ID – Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan peringatan akan bahaya penularan virus Marburg. WHO telah menerima laporan kasus penyakit Marburg yang berasal dari Guinea Ekuatorial pada Senin 13 Februari 2023. Sejauh ini tercatat 9 kematian dan 16 suspek yang dilaporkan di Provinsi Kie Ntem, Guinea Khatulistiwa.

Selain di Guinea Khatulistiwa, virus ini dilaporkan terjadi di Tanzania. Otoritas kesehatan Tanzania mengonfirmasi keberadaan penyakit virus Marburg di negara di Afrika timur tersebut. Dari total 8 kasus, sebanyak 5 kasus telah meninggal dan 3 kasus masih dalam perawatan. Sementara 161 kontak dalam pemantauan karena risiko kena infeksi.

Sejauh ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum mendapatkan laporann virus Marburg di Indonesia. Namun meskipun begitu, Kemenkes melakukan penilaian risiko cepat atau rapid risk assessment terhadap penyakit virus Marburg.

"Indonesia melakukan penilaian risiko cepat (rapid risk assessment) penyakit virus Marburg pada 20 Februari 2023. Hasilnya didapatkan bahwa kemungkinan adanya importasi kasus virus Marburg di Indonesia adalah rendah," sebut Kemenkes.

Baca Juga: Remaja Meninggal Akibat Diamuk Massa Setelah Iseng Melempar Petasan ke Dalam Masjid

Namun pemerintah tetap meminta masyarakat untuk waspada terhadap penularan virus Marburg di Indonesia. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Maxi Rein Rondonuwu juga mengatakan pihaknya sedang meningkatkan kewaspadaan terkait virus Marburg di pintu masuk baik darat, laut, dan udara. Ia menyebut pihaknya telah mengeluarkan edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg pada 28 Februari 2023.

"Jadi untuk Marburg ini kita sudah deteksi beberapa negara yang ada, terutama di Afrika. Jadi penguatan pintu masuk itu terus dilakukan seperti biasa, jadi untuk negara-negara yang terinfeksi dan kedatangan di daerah itu, diskrining di pintu masuk terutama di pelabuhan udara," kata dr Maxi.

Dilansir dari website resmi, Kemenkes melakukan penilaian risiko cepat (rapid risk assessment) penyakit virus Marburg pada 20 Februari 2023. Hasilnya didapatkan bahwa kemungkinan adanya importasi kasus virus Marburg di Indonesia adalah rendah. Namun Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril mengingatkan pemerintah dan masyarakat jangan sampai lengah terhadap virus Marburg tersebut

Virus Marburg sendiri disebut sebagai salah satu penyakit mematikan. Pasalnya, kematian akibat virus Marburg sangat tinggi, yakni dengan tingkat fatalitas mencapai 88 persen. Penyakit virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah berat yang jarang terjadi.

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x