Buntut Pengempesan Ban Driver Online, Sekarang Penumpang Bisa Memesan Angkutan Daring di Stasiun Pasar Turi

- 6 Maret 2021, 14:38 WIB
Driver online Pasar Turi Surabaya
Driver online Pasar Turi Surabaya /

EDITORNEWS - Buntut pengempesan ban salah seorang driver online yang berujung pada blokade satu sisi di Jalan Semarang depan Stasiun Pasar Turi Surabya pada tanggal 1 Maret 2021.

Solidaritas Front Driver Online Tolak Aplikasi Nakal (Frontal) Jawa Timur melakukan mediasi bersama PT. KAI, Antras, Pihak TNI dan Kepolisian, berlangsung alot.

Mediasi tersebut berawal dari pengempesan ban yang terjadi pada Rabu 25 Februari 2021. Saat Aan, 38 tahun seorang pengemudi daring menjemput langganannya di Stasiun Pasar Turi secara offline.

Baca Juga: Buntut Pengempesan Mobil, Hari Ini Kembali Driver Online Duduki Stasiun Pasar Turi Surabaya

Baca Juga: Mobil Dikempesi, Driver Online Geruduk Stasiun Pasar Turi

Saat itu Aan dituduh menaikkan penumpang di Stasiun Pasar Turi oleh oknum pengemudi taksi lokal (Antras). Setelah adu argumen maka terjadilah pengempesan ban tersebut. Tak hanya melakukan pengempesan ban tetapi juga mencabut pentil dan membuangnya.

Pihak PT. KAI, perwakilan pengemudi Antras (taksi lokal) stasiun dan Frontal serta perwakilan dari Kepolisian, bertemu untuk melakukan mediasi. PT. KAI meminta waktu selama 3 hari untuk mengusut tuntas kasus pengempesan ban tersebut.

Akan tetapi jawaban dari pihak KAI tidak kunjung tiba. Saat itulah pesan berantai melalui media WhatsApp, ratusan pengemudi daring baik motor dan mobil memenuhi jalan depan Stasiun Pasar Turi hingga menutup satu jalur penuh dan membuat kemacetan. Apalagi saat itu jam sibuk. Saat aktivitas kantor tutup.

“Aksi ini adalah murni aksi solidaritas kawan-kawan driver online, tidak ada yang menggerakkan,” ujar Tito Achmad Ketua Presidium Frontal, saat dipanggil oleh pihak kepolisian untuk menanyakan tujuan aksi tersebut.

Baca Juga: Akibat Ditrabrak Truk Indomaret, Driver Online Gresik Memblokade Kantor Indomarco

Baca Juga: Blokade Kantor Indomarco, Karyawan vs Driver Online Nyaris Baku Hantam. Lalu Terjadi Kesepakatan

Memang Frontal Jawa Timur adalah wadah aspirasi untuk menyampaikan dan meneruskan aspirasi dari pengemudi daring.

Afiliasi dari beberapa organisasi seperti ADO, Hipda, Oraski dan PAS. Wadah ini dibentuk saat semua jalan diplomasi baik dari perusahaan penyedia layanan aplikasi daring maupun birokrasi dianggap tidak menemukan titik terang atau sudah buntu.

Mediasi yang dilakukan oleh Frontal, KAI, Antras dan kepolisian ternyata berjalan lambat. Mulai pukul 17.00 – 20.00 WIB, permintaan untuk melakukan investigasi terhadap pengempesan bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Akan tetapi permintaan untuk bisa mengambil order atau perjemputan didalam Stasiun Pasar Turi masih alot. Walaupun mediasi tersebut dilakukan bersama pihak KAI, TNI dan Polri, pihak Antras tetap tidak menyetujui permintaan tersebut.

Saat mediasi tersebut, Frontal meminta agar titik penjemputan digeser mendekati kawasan stasiun, tidak terlalu jauh seperti saat ini. “Kita meminta penjemputan didepan pintu keluar stasiun atau pertigaan Jalan Raden Saleh,” ujar Tito.

“Kasihan para penumpang yang ingin menggunakan fasilitas online. Harus berjalan jauh,apalagi hujan atau barang bawaan banyak,” ujarnya lebih lanjut.

Poin penting dalam mediasi tersebut adalah walaupun tidak dapat mengambil order didalam stasiun. Penumpang bisa memesan dan naik transportasi daring dipintu keluar stasiun dan pertigaan Raden Saleh. Asalkan tidak mengganggu lalu lintas.***

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah