Network
EDITORNEWS.ID - Peristiwa kecelakaan pesawat selalu meninggalkan memori kelam bagi keluarga dari penumpang yang menjadi korban kecelakaan tersebut.
Pasalnya, peristiwa tersebut biasanya terjadi hanya dalam hitungan menit saja ketika pesawat mengudara, dan dapat terjadi tiba - tiba jika terdapat kesalahan teknis baik dari kerusakan mesin dan kelalaian pilot.
Kecelakaan pesawat juga meninggalkan pilu yang mendalam karena jenazah korban kecelakaan biasanya tidak dapat diketemukan terutama jika pesawat jatuh dari ketinggian luar biasa ke laut yang dalam.
Sehingga keluarga tidak dapat menguburkan jenazah sanak saudara atau keluarga yang menjadi korban kecelakaan pesawat.
Baca Juga: Setelah BBM, Kini Harga Avtur yang Naik, Siap - siap Tiket Pesawat Bisa Lebih Mahal
Melansir dari beberapa sumber, berikut adalah penyebab kecelakaan pesawat yang umum terjadi :
1. Kelalaian pilot
Human error lumrah terjadi, terutama ketika adanya tekanan psikologis yang dialami seseorang termasuk kelalaian yang dilakukan pilot.
Untuk mencegah dan mengurangi risiko kecelakaan yang terjadi, pilot dan kopilot sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan psikologis dan kesehatan.
2. Faktor cuaca buruk.
Cuaca yang buruk dan ekstrem seperti hujan badai, salju serta angin kencang dapat mengancam kelancaran penerbangan pesawat.
Baca Juga: Mendapat Sanksi dari Sejumlah Negara, Berikut Maskapai yang Masih Layani Penerbangan ke Rusia
Jika seorang pilot tetap harus melakukan penerbangan, maka pilot tersebut harus melakukan manuver, untuk menghindari titik-titik yang menjadi pusat cuaca buruk.
Dewasa ini, peralatan canggih sudah tersedia, seperti navigasi satelit, gyroscopic, dan uplink data cuaca.
Selain itu, sebelum melakukan penerbangan pihak maskapai berkomunikasi terlebih dahulu, dengan Badan meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan pihak keamanan lainnya untuk memprediksi keamanan penerbangan.
3. Kerusakan mesin pesawat
Kerusakan mesin pesawat menjadi penyumbang cukup besar penyebab kecelakaan pesawat.
Baca Juga: Serangan Rusia Mampu Hancurkan Pesawat Terbesar dan Bersejarah bagi Rakyat Ukraina
Maka dari itu, sebelum melakukan penerbangan setiap pesawat wajib melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, dan memastikan apakah pesawat tersebut berada dalam kondisi yang laik udara, atau airworthy.
4. Salah koordinasi dengan petugas darat
Petugas kontrol di bandara merupakan pengendali lalu lintas udara, pengisi bahan bakar, dan juga insinyur pemelihara.
Apabila koordinasi yang dilakukan antara pilot dengan petugas darat tidak berlangsung baik, maka dapat memicu terjadinya tabrakan, baik ketika akan terbang maupun mendarat.
5. Terjadi microburst
Microburst merupakan aliran udara yang mendadak dan kuat.
Umumnya, microburst terjadi ketika angin yang berhembus dari atas, belakang atau samping pesawat sangat kencang, sehingga mampu membuat pesawat terbalik.
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele. Ini Manfaat Berpikir Positif untuk Kesehatan Fisik
Karena angin juga mampu menghilangkan udara dari sekitar sayap pesawat.
Apabila hal tersebut terjadi, pesawat tidak hanya terbalik dan kehilangan kecepatan, tetapi juga dapat mengalami microburst, yang merupakan hal paling berbahaya.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut, setiap awak pesawat wajib melakukan pelatihan ekstensif untuk menghadapi microburst.
Baca Juga: Bercita - cita Ingin Pergi ke Korea Selatan? Intip Dahulu Tradisi dan Budaya Nya yang Unik
6. Sabotase pesawat
Walaupun jarang terjadi, sabotase merupakan salah satu faktor kecelakaan pesawat, yang kerap dilakukan oleh pilot dan kopilot, yang seharusnya bertanggung jawab mengendalikan pesawat hingga selamat sampai tujuan.
Kegiatan sabotase ini juga pernah dilakukan oleh pilot dan kopilot beberapa maskapai yang merupakan anggota jaringan teroris dengan aksi bunuh diri dan dengan sengaja menabrakkan pesawat hingga terjatuh.***
