Disamping itu Ketua Peneliti Vaksin Merah Putih dari Unair, Fedik Abdul Rantam mengatakan, dalam proses praklinik I mereka melakukan pengujian dengan objek tikus transgenik.
"Kita juga tetap memonitor calon vaksin kita, apakah mengenali antibodinya terhadap varian ini dan melalui uji yang dikenal dengan western blotting. Dan analisa di sini menunjukkan bahwa kemampuan netralisasi masih baik," pungkasnya.
Setelah melakukan uji klinik tahap dua dan uji tantang ternyata Vaksin Merah Putih menunjukkan hasil yang baik.***