Network
EDITORNEWS - Konflik di Papua tak kunjung selesai dimana konflik peperangan ini diluncurkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Aksi bruntal yang diluncurkan oleh KKB ini sangat merugikan bangsa Indonesia dan dibilang tidak manusiawi.
Banyak penganiayaan terhadap rakyat Indonesia yang bertugas di Papua untuk menjaga wilayah pertahanan dari kecaman.
Disisi lain Kepala Detasemen Khusus (Kadensus) 88 Irjen Marthinus Hukom mengatakan sebelumnya Ia mendapatkan kritikan dari Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin.
Yang mengatakan bahwa Densus 88 tidak mampu melawan anggota KKB di Papua sehingga tak pernah terlihat melawan teroris di Papua.
"Ada OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang selama ini sudah jelas memakan korban dari TNI, Polri, itu jelas di depan mata. Kalau (Densus 88) bukan Islamofobia, kenapa tidak memerangi mereka? Apa yang mereka takutkan di sana?,'' ucapnya.
"Anggaran sudah besar, senjata sudah lengkap, kalau Densus 88 gak mampu untuk memerangi, serahkan saja kepada kami. Laskar-laskar banyak. Kita akan bisa berantas itu OPM," lanjutnya.
Terlepas dari kesalahpahaman tersebut Marthinus Hukom mengatakan Densus harus bisa membedakan antara gerakan separatisme dan terorisme.
Baca Juga: Kecelakaan Menimpa Mobil Fortuner Ringsek Tertindih Kontainer di Sungai Ulin
