EDITORNEWS - Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada hari Minggu 4 April 2021 sekitar pukul 01.00 WITA, banjir tersebut diduga karena curah hujan yang begitu lebat.
Sehingga membuat beberapa wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kerusakan bangunan yang begitu hebat.
Sementara dari data yang diterima oleh BNPB Indonesia, banjir dan longsor di NTT telah menelan korban meninggal 76 jiwa, luka berat 63 jiwa, luka ringan 27 jiwa, sebanyak 829 KK atau 256 jiwa terdampak, sebanyak 93 unit rumah rusak dan 8 unit bangunan rusak.
Tim kemudian bergerak menuju Kab. Sumba Barat Daya menggunakan jalur udara. Bantuan logistik telah diturunkan dari pesawat di Bandara Tambolaka, Kab. Sumba Barat Daya, NTT, Kamis siang (08/04). Sejumlah perwakilan dari dunia usaha & kreator konten turut membantu. Cc: @kitabisacom pic.twitter.com/XHkSoVPMv8— Kementerian Sosial RI (@KemensosRI) April 8, 2021
[Update] Bantuan @KemensosRI untuk penanganan bencana di Nusa Tenggara Timur per hari Kamis (08/04), telah sampai tahap ketiga.
Sejumlah Dapur Umum, bantuan logistik dan santunan ahli waris telah ditambahkan untuk warga terdampak bencana.
Selengkapnya dalam infografis berikut⏬ pic.twitter.com/VmbuzUCQgU— Kementerian Sosial RI (@KemensosRI) April 8, 2021
Mensos Risma mengunjungi NTT bersama rombongan terbatas mendarat di Bandara Fransiscus Xaverius Seda, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Kamis pagi 8 April 2021.
Dengan tujuan untuk memastikan bantuan logistik bagi masyarakat terdampak bencana terdistribusi dengan baik.
Mensos Risma berserta rombongan bergerak menuju Kabupaten Sumba Barat Daya dengan menggunakan jalur udara.
Sementara untu bantuan logistik telah diturunkan dari pesawat di Bandara Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Kementerian sosial memberikan bantuan kepada korban Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 3 tahap dengan total bantuan Rp4.234.056.695.***