Jubir Vaksin dr. Siti Nadia: Pemerintah Optimis Vaksin AstraZeneca Habis terpakai di Akhir Mei 2021

- 19 Maret 2021, 09:05 WIB
Ilustrasi Vaksin Sinovac
Ilustrasi Vaksin Sinovac /Unsplah/

EDITORNEWS - Beberapa hari yang lalu Negara Indonesia kedatangan vaksin tanggal 8 Maret 2021 sekitar pukul 17:45 WIB sebuah Pesawat KLM Royal Dutch Airlines telah sampai ke Indonesia tepatnya di Bandara Soekarno-Hatta.

Muatan dalam pesawat tersebut berisikan sebanyak 1,1 juta dosis vaksin siap pakai AstraZeneca untuk masyarakat Indonesia.

Ini adalah pengiriman awal dari 11,7 juta vaksin yang kita peroleh melalui skema kerja sama multilateral lewat inisiatif COVAX Facility.

Baca Juga: Usai Melihat Pemberian Vaksin, Presiden Jokowi Singgah ke Toko Kerajinan di Ubud Bali

Baca Juga: Kemenkes Bersama Kemenpora Gelar Pemberian Vaksin Kedua untuk Para Atlet di Rumah Sakit Olahraga Nasional

Sempat beredar bahwa vaksin yang dibuat oleh Cina tersebut tidak halal jika harus digunakan untuk tubuh manusia terutama masyarakat beragama Islam.

Vaksin Sinovac Biotech Beijing Cina dinyatakan Suci dan Halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sertifikasi dari vaksin ini diajukan oleh PT. Bio Farma.

Hal ini dibenarkan oleh Fatwa KH. Asrorun Niam Sholeh selaku Ketua MUI menyampaikan langsung hasil dari keputusan tersebut pada Jumat 8 Januari 2021, dilansir dari laman resmi covid19.go.id.

Baca Juga: Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal di Bali untuk Pelaku Pariwisata

Baca Juga: Meski Jumlah Kurang, Stok Vaksin Untuk Lansia dan Pelayan Publik Dipastikan Aman

Dari informasi yang diterima bahwa pemerintah menargetkan 1,1 juta vaksin AstraZeneca yang sudah diterima melalui skema COVAX-WHO dan akan habis sebelum akhir Mei 2021.

Seorang jubir dari Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid membenarkan akan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah terkait masa simpan vaksin AstraZeneca.

“Kami cukup optimis, mengingat saat ini dosis penyuntikan kita perhari sudah mencapai angka 250-350 ribu. Artinya kalau kita akan melakukan penyuntikan sebanyak 1,1 juta dosis vaksin, berarti dalam kurun waktu 6 hari vaksinnya akan habis,” ujarnya.

Baca Juga: Sudah di Vaksin Tetap Terrpapar Covid-19, Fakta Wakil Gubernur NTB Positif Setelah Lakukan Vaksinasi Kedua

Baca Juga: Presiden RI Jokowi Minta BPPT terus Berburu Inovasi dan Teknologi

COVAX adalah sebuah inisiatif global untuk memberikan akses setara bagi seluruh masyarakat di dunia dalam mendapatkan vaksin Covid-19.

Sambil menunggu keputusan distribusi, BPOM akan melakukan proses uji laboraturium guna memastikan seluruh vaksin dalam keadaan aman dan baik hingga proses distribusi nantinya.***

Editor: Sylvia Hendrayanti

Sumber: @KemenkesRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah