Bengis, Tentara Israel Tembak Mati Ghufran Hamed Warasneh Seorang Jurnalis Perempuan Palestina

3 Juni 2022, 22:04 WIB
Ghufran Hamed Warasneh tewas ditembak oleh tentara Israel di tenda pengungsi Arroub, /

EDITORNEWS.ID - Aksi bengis para tentara Israel terus memakan korban

Kali ini Jurnalis perempuan Palestina, Ghufran Hamed Warasneh (31) yang harus menghembuskan nafas terakhirnya.

Ghufran Hamed Warasneh tewas ditembak oleh tentara Israel di tenda pengungsi Arroub, Tepi Barat yang diduduki Israel pada Rabu, 1 Juni 2022 lalu.

Pihak Israel berdalih jika Ghufran Hamed Warasneh mencoba menyerang seorang tentara Israel.

Alasan tersebut seakan melegalkan para tentara Israel untuk mengeksekusi mati seseorang tanpa pengadilan.

Baca Juga: Lagi Penembakan Brutal Terjadi di AS, Kali Ini Terjadi di RS, Tiga Orang Tewas dalam Insiden

"Seorang penyerang bersenjatakan pisau maju ke arah seorang tentara IDF (tentara Israel) yang sedang melakukan kegiatan keamanan rutin," ujar pihak Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Al Jazeerah, Jumat 3 Juni 2022.

Namun, alasan Israel itu kabarnya dibantah para saksi.

Mereka memberikan pernyataan dan mengatakan bahwa Ghufran Hamed Warsenah hanya menimbulkan sedikit ancaman bagi para tentara.

Sejumlah saksi mata menyebutkan jika Ghufran Hamed Warsenah ditembak di pintu masuk tenda pengungsian yang terletak di antara Betlehem dan Hebron sebelum jam 8 pagi.

Baca Juga: Berani Tinggalkan Fandom ARMY?, Suga BTS Ungkap Akan Kubur Hidup-Hidup

Ia kemudian dipindahkan oleh The Palestinian Red Crescent ke rumah sakit al-Ahli di Hebron, tetapi nyawanya tak tertolong.

Ironisnya saat ingin memindahkan Ghufran Hamed Warsenah ke rumah sakit, The Palestinian Red Crescent mengaku dihalangi oleh Israel.

Setelah 20 menit, pihak Israel mulai mengizinkan petugas medis merawatnya.

Menurut keterangan dokter, peluru Israel telah menembus jantung Ghufran Hamed Warsenah sehingga nyawanya tak selamat.

Baca Juga: Pencarian Hari ketiga Putra Ridwan Kamil, Tim SAR Swiss Belum Temukan Tanda Keberadaan Eril

Diketahui, jurnalis Palestina itu baru saja memulai pekerjaan baru di salah satu stasiun radio tiga hari sebelum dibunuh.

"Dia meninggalkan rumahnya dalam perjalanan untuk bekerja, menurut saksi mata," ungkap Givara Budeiri, yang merupakan tim Al Jazeerah.***

Editor: Liston

Tags

Terkini

Terpopuler