Network
Sementara itu, Novak Djokovic yang mengakui keunggulan lawannya mengakui bahwa Alcaraz lebih baik dalam pertandingan itu. "Anda tidak pernah suka kalah dalam pertandingan seperti ini, tetapi saya kira ketika semua emosi sudah selesai, saya tetap harus sangat bersyukur," ucap Djokovic dengan rendah hati
Dalam kekalahan yang pahit ini Djokovic gagal menyamai dua rekor penting yang telah ditegakkan sebelumnya, yakni delapan gelar Wimbledon milik Roger Federer dan 24 gelar Grand Slam milik Margaret Court. Namun ia melihat masa depan yang cerah dalam persaingan dengan Alcaraz.
"Saya harap ini akan menjadi awal dari sebuah persaingan untuk beberapa waktu - demi saya," kata Djokovic dengan tekad. "Saya harap kami bisa bermain di AS Terbuka.
Saya pikir itu bagus untuk olahraga ini, petenis nomor satu dan dua dunia saling berhadapan dalam pertandingan thriller selama lima jam, lima set."
Baca Juga: Di Cap sebagai ‘Lazy Dancing’, Ini Tanggapan Jennie BLACKPINK Saat Hadir Di Podcast Dua Lipa
Dalam kemenangan yang spektakuler dan momen kekalahan yang penuh gengsi, Wimbledon 2023 telah meninggalkan jejak yang abadi dalam sejarah tenis.
Carlos Alcaraz mencatatkan namanya sebagai pemain yang berpotensi merevolusi dunia tenis, sementara Novak Djokovic siap berjuang kembali untuk menyamai rekor-rekor sejarah dalam upayanya untuk menjadi legenda olahraga yang abadi.***
