"Godaannya kuat, kekuasaannya luar biasa di DPR itu. Kadang-kadang pas melihat ada oknum yang memanfaatkan DPR itu sayang banget," ucap Anang.
"Paling takut (maling uang rakyat), kasihan duitnya rakyat. Aku kan dibayar pakai uang rakyat," tuturnya.
Alhasil Anang mampu menahan dirinya untuk tidak menerima ajakan temannya untuk korupsi.
"Nyerempet-nyerempet diajakin korupsi. Ada yang ngajak kerja sama terang-terangan, dia minta bantuan untuk dimasukkan ke proyek. Aku bilang ikutin aturannya aja, karena keputusan bukan di Anang," tandasnya.***