SEMAKIN MEMANAS, Konflik antara Army dan Fans Bola Tak Kunjung Usai, Haters: BTS itu Plastik

7 Juli 2021, 15:13 WIB
Akun media sosial BTS diteror haters /

EDITORNEWS - Sejak 2 Juli hingga 5 Juli, penyelenggara Euro 2020 melakukan voting atau pengambilan suara untuk menentukan lagu yang akan diputar di opening final Piala Euro 2020.

Pengambilan suara tersebut dilakukan di akun Twitter resmi UEFA EURO 2020 dengan memberikan pilihan beberapa nama penyanyi mulai dari grup boyband Korea BTS, Louis Tomlinson, Billie Eilish hingga Usher.

Para Army, sebutan untuk fans BTS, bersatu untuk memberikan suara agar Butter milik BTS menempati vote paling tinggi dan akan diputar di Stadion Wembley, Inggris.

Dengan kegigihan para Army, UEFA EURO 2020 mengumumkan bahwa lagu yang menempati posisi pertama.

Baca Juga: 4 Momen V BTS yang Keceplosan Ungkapkan Privasi Para Member, Army Dibuat Melongo

Untuk diputar pada saat laga pertandingan adalah lagu Butter milik BTS dengan vote sebanyak 47,5 persen.

Berdasarkan pengumuman yang dirilis oleh EURO 2020 tersebut, Army merasa bahagia karena lagu Butter semakin mendunia.

Namun di balik kebahagiaan Army, para fans sepak bola banyak yang protes dan mengkritik aksi Army tersebut.

Tidak hanya Army, akun sosial media BTS diteror habis-habisan oleh para haters.

Kolom komentar postingan akun BTS dibanjiri dengan komentar kebencian dari para haters yang mengatakan bahwa member BTS itu plastik dan mengirim stiker yang tidak pantas.

Baca Juga: Begini Masa Lalu Han So Hee, Wanita Perokok dan Penuh Tato

"Bts itu plastik, gak guna, sampah masyarakat," ungkap seorang haters.

"Plastik, Butter tidak layak diputar di Euro 2020," sambung haters lain.

Para haters yang meneror akun BTS dan mengirimkan ujaran kebencian mereka, diserang balik oleh para Army.

"Tidak masalah jika mereka membenci, BTS adalah no.1 selama 6 minggu ini," balas seorang Army.

"Plastik? Mereka tidak melakukan operasi plastik," lanjut Army lain.

Aksi haters tersebut memang menjadi sorotan para Army. Army menganggap haters terlalu rasis dan tidak pantas mengatakan seperti itu.

Hingga kini, konflik antara Army dan fans sepak bola belum kunjung usai.***

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler