Network
EDITORNEWS – Para peternak ayam telur di Kabupaten Garut sedang mengalami penyusutan dikarenakan ada agen distribusi dari Jawa Timur dengan harga berbeda sehingga mmebuat para peternak mengeluh.
Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur Garut (PPAPG), Hendra Permana, mengatakan bahwa banyaknya pasokan telur ayam dari wilayah Jawa Timur yang masuk ke Garut sehingga membuat peternakan mereka mengalami kerugian.
Saat ini harga jual telur ayam lokal dari peternak di Garut berkisar di Rp20 ribu per kilogram. Sedangkan telur ayam yang berasal dari Jatim harganya lebih murah yakni Rp17 ribu per kilogram.
Baca Juga: Penyuntikan Vaksinasi untuk Masyarakat Umum di Jabar Dimulai Akhir Februari
Baca Juga: Kenaikan Harga Cabai Rawit Mendorong IHK Tasikmalaya Lebih Kecil dari Bulan Sebelumnya
Untuk memasarkan dengan harga segitu sangat sulit, dikarenakan harga pakan ayam pun sedang tinggi, biasanya harga pakan ayam hanya Rp300 ribu per karung dengan berat 50 kilogram, takhir-akhir ini naik menjadi Rp315 ribu.
Lebih lanjutnya Hendra menyebutkan, jika peternak lokal memaksakan diri untuk membanting harga telur ayam agar sama dengan yang dari Jawa Timur, sudah dapat dipastikan mereka akan mengalami kerugian, tapi jika dibiarkan tentunya akan gulung tikar.
Lebih jauh Hendra mengungkapkan jika saat ini jumlah peternak ayam petelur yang tergabung di PPAG mencapai 200 peternak dengan rata-rata peternak di Garut memiliki 1.200 ekor ayam dimana tiap harinya bisa memproduksi telur hingga 58 kilogram.
Baca Juga: WHO Cari Petunjuk Asal Usul COVID-19 di Goa Kelelawar Wuhan
Baca Juga: Dulu Romantis dan Terlihat Sempurna, Selebgram Rachel Vennya Kini Gugat Sang Suami
