Amerika Perpanjang Perjanjian Pengendalian Senjata Nuklir Dengan Rusia

- 4 Februari 2021, 10:58 WIB
Rudal nuklir Rusia.
Rudal nuklir Rusia. /The Russian Defence Ministry/

EDITORNEWS - Amerika Serikat pada perpanjang perjanjian pengendalian senjata New START dengan Rusia selama lima tahun, memastikan batas yang dapat diverifikasi di Rusia, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan akan mengupayakan perpanjangan itu tak lama setelah Biden menjabat sebagai presiden baru AS bulan lalu. Perjanjian tersebut, yang akan berakhir pada 5 Februari, membatasi Amerika Serikat dan Rusia untuk mengerahkan masing-masing tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir strategis.

New START adalah pakta besar terakhir untuk jenis perjanjian pengendalian senjata antara Rusia dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Menhub Menjelaskan Bahwa Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Sebelum Terbang dalam Kondisi Sehat 

Baca Juga: Polri Buka Suara Istri Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah WN Inggris Diduga Terkait Aliran Dana FPI

"Memperpanjang Perjanjian New START memastikan kami memiliki batasan yang dapat diverifikasi untuk rudal balistik antarbenua (ICBM), rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM), dan berbagai pembom berat milik Rusia hingga 5 Februari 2026," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.

Selain membatasi jumlah senjata nuklir strategis yang dikerahkan ke tingkat terendah dalam beberapa dekade, perjanjian New START juga membatasi jumlah rudal dan pembom darat dan kapal selam yang dapat mengirimkannya.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada 29 Januari menandatangani undang-undang yang memperpanjang perjanjian New START selama lima tahun. Rusia mengatakan perpanjangan itu akan berlaku ketika kedua belah pihak saling bertukar catatan diplomatik.

Baca Juga: 911 Perusahaan Swasta di Jakarta Ditutup Sementara 

Baca Juga: Pemkot Bandung Memberikan Bantuan Rp4 Miliar untuk TPU Korban Covid-19 dan PHL

Kementerian luar negeri Rusia pada Rabu menyambut baik langkah AS, dengan mengatakan perpanjangan masa perjanjian itu "menjamin tingkat prediktabilitas dan transparansi yang diperlukan di bidang ini (pengendalian senjata) sambil dengan ketat mengamati keseimbangan kepentingan."

Para ahli kebijakan mengatakan bahwa kesalahan pada perjanjian akan dapat mengakhiri semua pembatasan pada penyebaran hulu ledak nuklir strategis AS dan Rusia dan sistem pengiriman yang membawanya, dan itu berpotensi memicu perlombaan senjata baru.

"Terutama selama masa ketegangan, batasan yang dapat diverifikasi pada senjata nuklir jarak antarbenua Rusia sangat penting," kata Blinken.

Baca Juga: Ungkapan Jokowi Berbanding Terbalik dengan Pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil Mengenai PPKM

"Memperpanjang masa Perjanjian New START membuat Amerika Serikat, para sekutu dan mitra AS, dan dunia lebih aman. Persaingan nuklir yang tidak dibatasi akan membahayakan kita semua," ujar Menlu AS itu.***

Editor: Aditya Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x