Ini Penyebab Jalan Macet Hingga Lebih 24 Jam di Jalan Nasional Tembesi-Sarolangun Jambi

1 Maret 2023, 13:17 WIB
Jalan macet diduga akibat angkutan batu bara. /Oke Tebo/

EDITORNEWS.ID- Kemacetan parah sepanjang 15 kilometer terjadi di jalan nasional Tembesi-Sarolangun, Provinsi Jambi sejak Selasa, 28 Februari2023.

Kemacetan terjadi sejak sekira pukul 10.00 WIB, Selasa, 28 Februari 2023, dan hingga saat Rabu, 1 Maret 2023 Lalu lintas di kawasan tersebut masih terpantu padat dan macet parah.

Tak hanya kendaraan roda empat dan angkutan berat seperti truk batu bara, kendaraan roda dua motor juga ikut terjebak di jalan lalu lintas tersebut.

 

Disampaikan oleh Kapolres Batanghari, AKBP Bambang Purwanto, mengatakan bahwa kemacetan disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan mobil banyak parker di bahu jalan.

Baca Juga: Mengejutkan, Ini Hasil Tes Kejiwaan Ibu Muda di Jambi yang Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap 17 Anak-anak

“Di daerah Jebak sampai Karmeo terjadi kemacetan karena curah hujan yang tinggi sehingga parkir - parkir yang sudah di sediakan jadi tidak memungkinkan untuk kendaraan masuk, makanya mobil tidak berani masuk ke kantong parkir tersebut, jadi mereka parkir di bahu-bahu jalan.”ujarnya.

AKBP Bambang Purwanto,  juga menyebutkan, selain curah hujan juga terdapat dua truk terguling namun sudah di evakuasi.

Agar tidak memperparah kemacetan, sementara kendaraan yang masih kosong yang akan menuju Koto Boyo maupun Sarolangun dan Tebo, untuk sementara di tahan dulu untuk jangan lewat.

“Kalau sudah lancar baru boleh jalan, kemudian kita lakukan penguraian sebelum dan sesudahnya, kemudian untuk malam ini truk tambang dari Koto boyo, Tebo, dan sarolangun kita sampaikan jangan beroperasi dulu atau tidak keluar dari mulut tambang, biar tidak memperparah kemacetan,” imbuhnya.

Baca Juga: Kejam! Seorang Ibu di Jambi Aniaya Anak Kandung Hingga Tewas

Akibat jalan macet tersebut, sejumlah warga yang melintas di jalan tersebut alami dampak yang signifikan. Kabarnya beberapa trasnportasi seperti mobil sayur dan ikan merasa rugi karena sayur dan ikan yang akan dijual kualitasnya menurun sehingga mau tidak mau rugi.

Selain itu seperti kendaraan Ambulance dan travel juga merasakan dampak yang sama karena tidak dapat memenuhi target untuk tiba dilokasi dengan cepat dan tepat waktu.***

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler