Diduga Pasien Meninggal Akibat Lambat Dilayani, Keluraga Korban Ngamuk Pintu di RS Islam Arafah Dirusak

21 Januari 2023, 18:38 WIB
RS Islam Arafah Jambi /

EDITORNEWS.ID - Diduga tidak puas dengan pelayanan Rumah Sakit Islam Arafah Kota Jambi Keluarga pasien mengamuk melakukan perusakan pintu kaca ruang IGD, Sabtu, 21 Januari 2023, Pukul  02.00 WIB.

Berawal dua orang mengantarkan pasien dengan kondisi luka bacok dibeberapa bagian tubuhnya korban sekira Pukul 00.30 WIB dini hari tadi.

Namun oleh pihak RS Islam Arafah Kota Jambi pasien langsung dilakukan observasi (tindakan pertama) sesuai dengan standar operasi penindakan rumah sakit.

Lantas, sekira Pukul 02.00 WIB dini hari tiba-tiba keluarga korban mengamuk dengan menbabi buta dengan alasan pihak RS tidak memberikan pelayanan yang prima sehingga menyebabkan pasien meninggal dunia.

Baca Juga: Tabrakan Maut Mahasiswi UIN STS Jambi Tewas Usai Kecelakaan di Jalan Ness, Muaro Jambi

Dari keterangan security, pengerusakan terjadi setelah sesaat pihak rumah sakit menyatakan pasien meninggal dunia dengan memecahkan kaca RS.

“Kami Security hanya bisa berusaha untuk mendinginkan situasi dengan memberikan arahan agar keluarga pasien bisa bersabar dan bisa mengendalikan diri dan jangan melakukan perusakan terhadap sarana dan instalasi Rumah Sakit Islam Arafah,” ungkap , Sekuriti RS Wanto, Sabtu, 21 Januari 2023.

Menurutnya, mungkin keluarga pasien merasa tidak puas dan kecewa terhadap pelayanan dan lambatnya tindakan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Islam Arafah sehingga pasien meninggal dunia. “Karena dalam melakukan tindakan lebih jauh kita perlu kordinasi dan melaporkan ke pimpinan kita lagi,” tambahnya.

Robbi, salah satu petugas kesehatan RS Islam Arafah mengaku pasien langsung dilaksanakan penanganan sesuai dengan SOP (Standar Operasi Prosedur) Rumah Sakit Islam Arafah untuk melakukan tindakan pertama pertolongan pasien untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Baca Juga: Pelaku Penganiayaan Wanprestasi, Ibu Korban Adukan Penyidik Polresta Jambi ke Wasidik Polda

“Setelah dilaksanakan penanganan pertama oleh IGD Rumah Sakit Islam Arafah kondisi pasien mulai membaik tetapi setelah dilaksanakan tindakan Rontgen kondisi pasien menurun, dan kondisi pasien haus dan meminta minum tetapi petugas IGD Rumah Sakit Islam Arafah melarang tidak boleh diberi minum,” ujarnya.

Kemudian petugas rumah sakit memberi saran jika kalau pasien mau minum agar dioleskan saja air pada bagian mulut atau bibir pasien, akan tetapi karena kondisi pasien merasa sangat haus dan memaksa minta minum, pihak keluarga memberikan air untuk diminum oleh pasien tanpa diketahui oleh petugas rumah sakit.

“Setelah petugas tahu pasien minum air langsung mengecek kondisi pasien dan ternyata kondisi kesadaran pasien semakin menurun dan hilang kesadaran, kemudian tindakan dari Petugas Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam Arafah melaksanakan tindakan lanjutan dengan pompa jantung untuk mengembalikan denyut nadi dan bantuan nafas serta dilaksanakan alat kejut jantung,” tukasnya.

Tetapi kata dia kondisi kesadaran pasien tetap tidak membaik dan oleh petugas jaga Rumah Sakit Islam Arafah dilaksanakan pemeriksaan penunjang untuk menentukan kondisi pasien apakah masih dalam kondisi sadar atau sudah meninggal.

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan Morowali Versi Partai Buruh

Setelah dilaksanakan pemeriksaan penunjang, pasien tetap tidak sadarkan diri dan sekira pukul 02.50 WIB oleh Dokter jaga IGD (Instansi Gawat Darurat) Rumah Sakit Islam Arafah dr. Haldian dan dr. Robbi, Sp. B,. dinyatakan meninggal dunia.

Setelah mendengar kondisi pasien dinyatakan meninggal dunia, keluarga pasien yang sangat banyak datang kerumah sakit kembali melakukan perusakan sarana dan instalasi Rumah Sakit Islam Arafah dengan memecahkan kaca pintu dan jendela serta melempar benda-benda seperti botol air mineral dan benda lainnya.

“Atas kejadian itu pihak Rumah Sakit Islam Arafah siang ini berencana akan membuat Laporan Pengaduan Kepolisian terkait kejadian tersebut,” tutupnya.Harus.id ***

Editor: Liston

Tags

Terkini

Terpopuler