Terobsesi dengan Situs Jual Beli Organ Mahal Dua Remaja 'Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun' di Makassar

- 11 Januari 2023, 13:06 WIB
Penjelasan kronologi penculikan dan pembunuhan anak oleh remaja di Makassar akibat tergiur iklan jual organ manusia./Tangkapan layar Instagram/@lambeturah/
Penjelasan kronologi penculikan dan pembunuhan anak oleh remaja di Makassar akibat tergiur iklan jual organ manusia./Tangkapan layar Instagram/@lambeturah/ /
EDITORNEWS.ID - Ngeri, polisi mengungkap motif dua remaja di Makassar, Sulawesi Selatan, menculik dan membunuh bocah yang masih duduk di bangku kelas lima SD 11 tahun bernama Muh Fadli Sadewa.
 
Polisi menyebut ada dua hal yang melatarbelakangi dua remaja itu, yaitu faktor sosiologis dan faktor psikologis. Pelaku AR mengaku membunuh korban di rumahnya di Jalan Batua Raya 14, Makassar, pada Minggu, 8 Januari 2023.
 
Kedua pelaku masing-masing berinisial AR (17) dan AF (14). Pelaku AR awalnya menjemput korban di sebuah minimarket di Jalan Batua Raya, Makassar, dan menjanjikan korban diberi upah Rp50 ribu agar membantunya membersihkan rumah.
 
Aspek yang pertama kita lihat dari aspek sosiologis. Keluarga tersangka atau pergaulan tersangka ini diwarnai oleh hal-hal negatif," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar 11 Januari 2023.
 
 
Kedua pelaku tega menghabisi nyawa seorang bocah yang masih duduk di bangku kelas lima SD. Ekonomi pun menjadi alasan kuat keduanya nekat melakukan tindak pembunuhan.
 
Kronolingis pelaku AD mengajak korban untuk membantunya membersihkan rumah miliknya dengan imbalan uang Rp50 ribu MFS pun bersedia ikut ke rumah AD. Tiba di rumah AD, MFS diminta menunggu sambil menonton di laptop.
 
Dan saat itulah, pelaku membunuh MFS dengan mencekik dari belakang dan membenturkan kepala korban ke tembok sebanyak 5 kali hingga meninggal. "Setelah korban dipastikan tewas, pelaku lalu mengikat kaki dan memasukkannya ke dalam kantong plastik berwarna hitam. Karena tak tahu harus berbuat apa, pelaku lalu membuang mayat korban ke Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-Nipa, Moncongleo, Kabupaten Maros," katanya.
 
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto menuturkan bahwa pengungkapan kasus pembunuhan bocah berusia 11 tahun itu berawal dari adanya laporan masyarakat terkait orang hilang. Namun, setelah diselidiki, anak tersebut ternyata ditemukan dalam keadaan meninggal.
 
 
Polisi kemudian melakukan penelusuran lebih jauh mengenai penyebab korban kehilangan nyawa, dan diketahui bahwa dia merupakan korban pembunuhan. Aparat meyakini korban dibunuh oleh seseorang dan jasadnya disimpan di kolong jembatan.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap dua remaja yang kini ditetapkan sebagai tersangka, diketahui motif mereka melakukan tindakan keji tersebut. Rupanya, keduanya terobsesi oleh konten negatif di internet mengenai jual beli organ manusia.

Korban MFS ditemukan dalam kondisi kedua kaki dan tangan terikat dan terbungkus kantong plastik. Dimana korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak Minggu, 8 Januari 2023.***



Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x