BNPB Sebut Frekuensi Bencana di Kabupaten Bogor Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir

- 27 Desember 2022, 15:44 WIB
Foto: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Pendopo Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat pada Minggu (27/11/2022).
Foto: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Pendopo Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat pada Minggu (27/11/2022). /Foto: Komunikasi Kebencanaan BNPB/Alya Faradilla/

EDITORNEWS.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru saja meliris frekuensi kejadian bencana alam. Kabupaten Bogor jadi yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Tak cuma itu, Kabupaten Bogor juga menjadi penyumbang tertinggi kejadian bencana. Khususnya di wilayah Jawa Barat.

“Kita tahu Kabupaten Bogor juga ini tidak hanya tahun ini, bahkan dalam 5 tahun terakhir selalu paling tinggi di Indonesia dengan Kabupaten menyumbang frekuensi kejadian bencana,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dikutip dalam keterangannya, Selasa (27/12).

Pria yang akrab disapa Aam ini menjelaskan mengapa Kabupaten Bogor jadi yang tertinggi. Hal ini diperoleh dari hasil akumulasi kejadian bencana di provinsi.

Baca Juga: Waw! Mengerikan Petugas Damkar di Makassar Mengeluarkan Ular Piton dari Plafon Rumah Warga

Aam juga melaporkan bahwa jika dilihat dari data yang telah dikumpulkan oleh BNPB maka ada lima Kabupaten Kota yang menjadi penyumbang tertinggi kejadian bencana.

"Nah, ini kita juga sebenarnya sudah merekap ulang lagi sebaran kejadian bencana per Kabupaten Kota. Ini lima terbesar semuanya di Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, kecuali Cilacap itu Jawa Tengah, Kabupaten Bandung, dan Majalengka,” tuturnya.

Oleh karena itu, BNPB meminta agar hal ini menjadi perhatian pemerintah daerah khususnya Kabupaten Bogor untuk melihat lagi kondisi kesiapsiagaan lingkungan, masyarakat, tata kota, tata ruang untuk bersiap menghadapi potensi kedaruratan bencana.

“Jadi ini benar-benar harus menjadi perhatian bagi pemerintah daerah Kabupaten Bogor untuk melihat lagi kondisi lingkungan kondisi kesiapsiagaan, masyarakat, tata kota, tata ruang, dan kesiapan alat perangkat dan personil dalam menghadapi potensi kedaruratan,” kata Aam.***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x