Kisah Warga saat Tertimbun Puing Rumah yang Hancur Dihantam Gelombang Tinggi

- 2 Januari 2023, 15:21 WIB
Ilustrasi/Waspada! Banjir Rob Berpotensi Menerjang Pesisir Utara Jawa Tengah
Ilustrasi/Waspada! Banjir Rob Berpotensi Menerjang Pesisir Utara Jawa Tengah /Antara/

EDITORNEWS.ID – Pesisir Kabupaten Indramayu, Jawa Barat baru saja dihantam gelombang tinggi. Akibatnya sejumlah desa di lima kecamatan terendam banjir rob.

Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, menjadi desa yang terdampak paling parah. Sebanyak 2.095 rumah terendam, 21 rumah di antaranya ambruk serta 16 rumah lainnya rusak ringan.

Selain itu, 7 sarana pendidikan dan 9 sarana ibadah juga turut terendam banjir. Sedikitnya 879 warga mengungsi ke sejumlah tempat aman.

Terlebih, di antara mereka bahkan ada yang sempat tertimbun puing bangunan. Adalah Sutiah (50), warga Desa Eretan Kulon Blok Kebon I, yang berhasil lolos dari maut meski terkubur material bangunan rumahnya.

Baca Juga: 'The Real' Mega Bintang, Debut Solo RM, V BTS, dan Jungkook BTS Raih Pencapaian Milestone

"Alhamdulillah, saya selamat dari maut. Padahal waktu itu saya berfikir akan mati dan tidak mungkin selamat," ujar dia di Balai Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur.

Sutiah pun menceritakan kronologi kejadian hari itu. Saat gelombang tinggi memorak-porandakan rumahnya yang berjarak satu meter dari laut hingga dirinya lolos dari maut.

"Ombak besar itu terjadi pada hari Sabtu 31 Desember 2022 pukul 04.00 WIB. Waktu itu saya di rumah berdua sama suami habis beres-beres perkakas untuk ditaruh ke bagian rumah yang lebih tinggi, karena saat itu air sudah menggenangi lantai rumah. Ketika saya mau ngambil baju, terus tiba-tiba ombak datang sangat besar sekali, kemudian menghantam rumah saya hingga roboh," kata dia.

Material rumahnya yang roboh itu menimpa tubuh Sutiah hingga ia tertimbun. Suami Sutiah yang lolos dari reruntuhan pun seketika panik saat menyadari istrinya terjebak di antara puing-puing bangunan.

Baca Juga: Tak Terima Dituding Batal Nikah Karena Rp700 Ribu dan Bentak Banting Pintu, Dona Pun Lapor ke Polisi

"Punggung dan kepala saya tertimpa material bangunan rumah yang sudah rata dengan tanah, saat itu saya benar-benar sudah tidak bisa keluar," ungkap dia.

Akan tetapi, Sutiah pun tidak mau menyerah dengan kondisi yang dialaminya saat itu. Ia pun akhirnya berjuang untuk keluar dari reruntuhan rumah dengan menggerakkan tubuhnya perlahan dan menyingkirkan puing bangunan sedikit demi sedikit dibantu oleh suami setianya.

"Dengan perasaan yang campur aduk, saya coba keluar dan menggeser puing-puing yang menghalangi tubuh saya, dibantu suami yang dari tadi menemani saya," ujar dia.

Sutiah pun akhirnya berhasil mengeluarkan seluruh tubuhnya dari reruntuhan. Ia bersama suaminya langsung bergegas meninggalkan lokasi rumahnya yang sudah rata dengan tanah itu untuk mencari lokasi aman.

Baca Juga: Viral! Bajing Loncat Turunkan Muatan Truk di Jakut, 3 dari 4 Pelaku Ditangkap Polisi

"Alhamdulillah, pas kami sudah sampai jalan raya pantura sudah banyak petugas. Kamipun akhirnya ditolong, lalu dievakusi ke tempat pengungsian ini," ungkap dia.

Sutiah menyampaikan, bahwa dirinya sudah tidak mempunyai apapun, karena harta benda yang ia miliki sudah hilang dihantam gelombang. Saat ini, Sutiah dan suaminya terpaksa tinggal sementara di tempat pengungsian di Balai Desa Kertawinangun, Kecaman Kandanghaur, bersama ratusan warga lainnya.***

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah