Network
EDITORNEWS.ID - Putus memang berat untuk dilakukan, tetapi anda dapat mengubah proses dan pengalamannya menjadi pembelajaran positif disaat anda memulai hubungan baru.
Dalam sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam PLOS One, para peneliti Belanda menemukan bahwa 26% pria dan wanita yang putus dengan pasangan mereka mengalami gejala seperti depresi.
Dan tidak masalah di sisi mana perpisahan anda berada. Penelitian tahun 2022 yang diterbitkan dalam Family Relations menemukan bahwa mereka yang memulai perpisahan memiliki risiko depresi yang sama tingginya. Pria mungkin juga berisiko lebih tinggi untuk tekanan kesehatan mental, menurut penelitian lain tahun 2022.
Tren ini tidak mengejutkan lagi bagi para peneliti. Kehilangan tempat bercerita, kontak favorit, orang yang dapat dipercaya, tempat dimana anda bisa menunjukan kepribadian tanpa harus memikirkan konsekuensinya, merupakan hal yang berat dan dapat mengganggu aktivitas atau kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Pengajian LDII Ustadz M Jamil: Betapa Besarnya Dosa Orang Iman Bila Tak Mau Perjuangkan Agama Allah
"Hampir tidak mungkin untuk melarikan diri dari perpisahan tanpa cedera. Anda akan selalu memiliki perasaan terluka," kata Gary W. Lewandowski Jr., profesor psikologi di Monmouth University.
Berikut tips dan trik untuk anda, agar lebih cepat move on dan mengakhiri hubungannya.
Biarkan Diri Anda Merasa Sedih
Anda sedang merasakan sakit atas perpisahan dan merasa sedih itu normal, jika itu bisa membuat anda merasa lebih baik maka lakukanlah.
Berikan kebebasan pada diri anda untuk merasakan sedih selama dua hingga tiga hari, menonton film sedih atau mendengar lagu galau. Namun, tentukan tanggal untuk bangkit, berjanji dan katakan pada diri sendiri bahwa pada hari itu anda telah melepaskan segala kesedihannya.
