EDITORNEWS.ID - Usai melayang aksi protes ke Kejati mengenai penggunaan bahasa Sunda di saat rapat di Gedung DPR RI.
Anggota DPR Arteria Dahlan mendapatkan protes dari Dedy Mulyadi, beliau mengatakan penggunaan bahasa Sunda dalam rapat dianggap tak bermasalah karena dapat membuat situasi menjadi santai dan rileks.
Setelah aksi protesnya tersebut ditanggapi oleh Dedy Mulyadi akhirnya Arteria menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat khususnya Suku Sunda.
"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu," ujar Arteria Dahlan dikutip dari laman resmi PDIP.
Klarifikasi dan permintaan maaf Arteria disampaikannya saat diterima oleh Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun.
Tak hanya itu Arteria Dahlan pun mengaku siap menerima sanksi dari Partai PDIP dan bisa belajar dari persoalan tersebut.
"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai. Sebagai Kader Partai saya siap menerima sanksi yang diberikan Partai. Saya belajar dari persoalan ini, dan terima kasih atas seluruh kritik yang diberikan ke saya, pastinya akan menjadi masukan bagi saya untuk berbuat lebih baik lagi," lanjutnya.
Arteria berjanji akan lebih efektif dalam berkomunikasi ke depannya.