Sejarah Peradaban Mesir Kuno: Dari Zaman Pradinasti hingga Masa Keemasan

- 10 Desember 2023, 22:26 WIB
Ilustrasi Sphinx di Giza Mesir. /pixabay/NadineDoerle
Ilustrasi Sphinx di Giza Mesir. /pixabay/NadineDoerle /

Kerajaan Tengah (2055-1650 SM) adalah periode stabilitas dan kemajuan lebih lanjut. Firaun-firaun kuat seperti Senusert I dan Amenemhat III memperluas wilayah Mesir, memajukan perdagangan, dan membangun proyek-proyek ambisius seperti kanal dan bendungan. Seni dan sastra berkembang pesat, dan hieroglif menjadi sistem penulisan yang mapan.

Kerajaan Baru: Masa Keemasan Mesir

Kerajaan Baru (1570-1069 SM) adalah masa keemasan Mesir Kuno. Firaun seperti Thutmose III, Hatshepsut, Ramses II, dan Akhenaten memimpin kampanye militer yang sukses, memperluas wilayah Mesir hingga ke Mesopotamia dan Nubia.

Baca Juga: 5 Manfaat Alpukat untuk Menjaga Stamina dan Vitalitas Tubuh

Kemakmuran ekonomi memungkinkan pembangunan monumen-monumen megah seperti kuil Karnak dan Abu Simbel. Seni dan budaya mencapai puncaknya, dengan karya seni yang menggambarkan kehidupan sehari-hari dan mitologi Mesir.

Periode Akhir: Penaklukan Mesir

Masa periode akhir (1069 SM-332 SM) setelah masa keemasannya, kerajaan baru mengalami kemunduran setelah kematian Ramses II, dan Mesir terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil. Periode ini juga ditandai dengan perpecahan politik dan sosial, yang akhirnya mengarah pada penaklukan Mesir oleh Alexander Agung pada tahun 332 SM.

Periode Helenistik dan Romawi (332 SM - 641 M)

Penaklukan Mesir oleh Alexander Agung pada tahun 332 SM menandai awal era Helenistik. Kota Alexandria didirikan sebagai pusat budaya dan pembelajaran, dan pengaruh Yunani berbaur dengan tradisi Mesir.

Mesir kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi pada tahun 30 SM, dan budaya Romawi juga mulai memengaruhi peradaban Mesir.

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah