Infeksi virus langka ini ada di wilayah endemik dan diyakini tidak mengancam nyawa.
Namun tetap diwaspadai berkaca dari pengalaman mengerikan dengan pandemi Covid-19.
Sejauh ini, infeksi ditemukan di distrik Kollam di Kerala India dan dekat area Anchal, Aryankavu dan Neduvathur.
Anak-anak memiliki risiko tinggi karena virus penyebabnya menyebar melalui kontak dekat.
Para dokter menyebut hingga kini belum ada obat yang spesifik bisa mengobati flu tomat.
Baca Juga: Kamaruddin Ajak Presiden Libatkan Akatan Laut, Udara dan PPATK Rebut Polisi dari Tangan Mafia
Virus ini sangat menular dan memiliki kemiripan dengan Hand Foot and Mouth Disease.
Adapun gejala utama flu tomat yang diamati pada anak-anak yang mengalaminya mirip dengan chikungunya, meliputi demam tinggi, ruam, dan nyeri hebat pada persendian.
Nama flu tomat sendiri diambil dari gejala penyakit ini yang akan menimbulkan lepuh merah dan menyakitkan di seluruh tubuh yang perlahan-lahan membesar hingga seukuran tomat.
Ruam juga muncul pada kulit dengan flu tomat, yang menyebabkan iritasi kulit.